Laporan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Banyaknya buruh yang pro dan kontra tentang penetapan UMK di Jawa Tengah mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar mengatakan, tidak merisaukan ancaman buruh yang akan mencabut dukungan pada dirinya karena dinilai memberi upah murah pada buruh lewat penetapan UMK.
“Kalau bicara upah murah, emang yang mahal itu berapa,” ujarnya kepada Tribun Jateng saat ditemui setelah menghadiri perayaan Hari Pangan Sedunia ke-33 di Purbalingga, Rabu, (20/11/13).
Ganjar menambahkan, sampai sekarang belum ada kesamaan pendapat tentang penentuan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Selain itu, diperlukan peraturan gubernur untuk menyamakan indikator penentuan KHL dan sebelum UMK diputuskan beberapa waktu lalu. Sebelumnya ia sudah mengundang dewan pengupahan untuk duduk bersama berdiskusi tentang penetapan UMK yang layak.
“Saya sudah dua kali rapat dengan dewan pengupahan dan hasilnya tidak menemui titik temu berapa nilai UMK yang di sepakati,” katanya. (*)