News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

30 KK Petani Gurem akan Berangkat Transmigrasi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi kawasan transmigrasi

TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Sebanyak 30 kepala keluarga asal Kabupaten Subang akan diberangkatkan ke daerah transmigrasi di Indonesia bagian timur.

"Untuk tahap pertama baru diberangkatkan 16 jiwa atau 6 kepala keluarga dari total 30 kepala keluarga yang akan diberangkatkan ke Gorontalo tahun ini," kata Kepala Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten  Subang  Tri Utami, Jumat (29/11/2013).

Enam kepala keluarga yang diberangkatkan tahap pertama ke Gorontalo, menurut Tri, menggunakan bus menuju Pelabuhan Merak untuk kemudian mengarungi laut selama tiga hari menuju daerah transmigrasi.

"Di daerah transmigrasi, mereka mendapatkan fasilitas rumah tinggal dengan pekarangan dan lahan tipe 1 dan 2 untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Total lahan yang didapat seluas 2 hektare. Selain itu transmigran akan mendapatkan jaminan hidup berupa sembako dari pemerintah selama setahun," ujar Tri.

Program transmigrasi yang dilaksanakan Pemkab Subang ini, telah berlangsung sejak 2004. Setiap tahunnya sekitar 30 hingga 40 kepala keluarga diberangkatkan ke beberapa wilayah di luar Pulau Jawa.

"Program transmigrasi ini memprioritaskan petani gurem atau petani yang tidak memiliki lahan. Diberangkatkan pula buruh tani yang memiliki potensi yang baik dalam mengembangkan pertanian atau menghasilkan produksi pertanian," ujarnya.

Tentang jumlah transmigran asal Subang yang diberangkatkan ke Gorontalo, kata Tri, disesuaikan dengan anggran.  "Tergantung anggaran. Tetapi dari data yang ada, mungkin sekitar 30 kepala keluarga akan diberangkatkan," ujar Tri.

Tri juga mengatakan dareah transmigrasi yang dituju warga asal Subang, bukan hanya Gorontalo. "Kebanyakan warga ingin bertransmigrasi ke daerah Sumatera dan Kalimantan. Tapi karena anggaran yang minim, baru bisa memberangkatkan ke wilayah Sulawesi dan Maluku," ujarnya.

Sumatera dan Kalimantan menjadi daerah favorit para calon transmigran, menurut Tri, karena banyak transmigran di Sumatera dan Kalimantan yang sukses.

Tri mengaku pihaknya kurang memonitor dan mengevaluasi transmigrasi yang sudah diberangkatkan. Alasannya, ujar Tri, adalah kekurangan anggaran.

"Selama ini kami baru memonitor program transmigrasi yang berada di Kalimantan Tengah. Di sana ada 6 kepala keluarga yang sudah berhasil," kata Tri sambil mengatakan pihaknya belum bisa meluluskan keinginan semua calon transmigran untuk diberangkatkan ke Sumatera dan Kalimantan. (men)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini