TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Dokter Hendi Siagian SpOG yang dijemput Tim Satgas Kejagung di rumah kerabatnya di Bekasi, Jabar mengaku dirinya apes.
Sebab, kata dia, saat melakukan operasi terhadap pasien Julia Fransiska Makatey (25), dia hanya ditugaskan untuk melihat kondisi pasien.
"Saya bernasib sial. Padahal hanya disuruh melihat waktu proses operasi," kata Hendi kepada Tribun Manado, Jumat (6/12/2013).
Hendi mengungkapkan, saat proses persalinan itu, Julia Fransiska Makatey bukanlah tanggung jawabnya karena ada dokter lain yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut.
Dokter itu kemudian dimarahi oleh koleganya, dokter Dewa Ayu Asiary SpOG yang merupakan senior mereka.
Alasannya, karena dokter yang bertanggung jawab ketika ditanya mengenai obat untuk pasien itu mengaku tidak memilikinya.
"Jadi kami setiap dokter harus memiliki obat untuk pasien. Nanti obat tersebut diganti oleh pasien. Jadi dokter Ayu marah dan mengusirnya," kata dia.
Dokter Ayu pun kemudian mencari dokter lainnya untuk membantu proses operasi. Hendi yang ketika itu sedang bertugas, kemudian dipanggil oleh dokter Ayu untuk membantu melihat proses operasi. Pada saat proses operasi, darah dari korban ternyata sudah hitam.
Hendi mengaku ketika itu masih bersatus mahasiswa kedokteran spesialis. (kev/dru)