Namun demikian, kata J, saat kejadian, peserta Ospek lainnya hanya mendengar suara teriakan Fikri ketika mengalami kesakitan akibat dipukuli panitia.
"Teman-teman hanya bisa mendengar terikan kesakitannya Fikri. Karena posisi teman-teman saat itu membelakangi Fikri," katanya.
J menduga Fikri disiksa saat dirinya mengatakan siap melindungi peserta lainnya yang mendapatkan kekerasan dari panitia. "Fikri bilang siap melindungi teman-teman semua dari perlakuan para fendem (panitia/keamanan Ospek). Mungkin akibat pernyataan itu Fikri mengalami kekerasan yang berlebihan dari para fendem itu," kata J.
Menurutnya, kegiatan Ospek itu sudah mendapatkan izin dari pihak kampus ITN.
Namun, pihak kampus tidak mengetahui Ospek itu jadi ajang kekerasan para senior.
"Para dosen memang memantau ke lokasi. Tapi hanya datang saat siang hari hingga sore hari. Malam harinya sudah tidak ada para dosen yang mengawasinya. Para mahasiswa baru tidak berani melaporkan kekerasan itu pada para dosen," katanya.