Laporan Tribun Jateng Tim Liputan Khusus
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sempat membuat pernyataan bahwa dirinya bakal menghapus dana yang dialokasikan untuk "amplop" wartawan.
"Dengan kebijakan hapus amplop untuk wartawan itu, saya sama sekali tidak berniat mengganggu rejeki orang. Wartawan adalah profesi mulia. Jangan sampai ternodai hal semacam itu," kata Ganjar kepada Tribun Jateng, pekan lalu.
Ia menuturkan, baru mengetahui adanya dana untuk wartawan saat melakukan sidak di beberapa instansi. Kala itu, ia berpapasan dengan beberapa orang. Berdasarkan informasi yang didapatnya, mereka adalah oknum wartawan.
Penasaran, Ganjar kemudian melakukan investigasi. "Ternyata benar, mereka mengambil jatah yang disebut sebagai uang rilis. Dari penelusuran saya, besaran uang rilis berkisar antara Rp 75 ribu hingga Rp 200 ribu," tuturnya.
Setelah itu, terus Ganjar, dirinya berpikir jangan-jangan karena adanya "amplop" itu lah pemberitaan di Jateng yang begitu luas menjadi tidak menggigit. "Atau jangan-jangan kalau tidak ada itu, berita tidak terbit," tukasnya.
"Di sisi lain, saya juga punya kedekatan dengan teman-teman media. Namun, kedekatan kami tidak hanya bersifat pemberitaan melainkan juga kedekatan personal," tambahnya.
Misalnya, kata dia, kalau ada teman wartawan yang sakit, dirinya akan menyempatkan diri untuk menengok. Demikian juga ketika diundang oleh teman wartawan yang menikah.
"Saya juga sering berkumpul bersama teman-teman wartawan, di kafe misalnya. Dalam obrolan kami, sama sekali tidak berbicara masalah pemberitaan. Justru yang kami bicarakan adalah musik rock karena saya dan mereka sesama penggemar musik cadas," bebernya.