TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Dua orang anak buah kapal (ABK) tanker MT Sumber Mutiara IX yang meledak dan terbakar, hingga hingga Minggu (5/1/2014) belum diketahui nasibnya. Kapal pengangkut bahan bakar minyak tersebut terbakar ketika sedang sandar di dermaga Pulau Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulut, Sabtu (4/1/2014) pagi.
Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (BASARNAS) Manado, Danang P kepada Kompas.com mengatakan, pencarian terhadap dua ABK tersebut belum dilakukan karena pihaknya bersama Tim Penyelamat lainnya masih fokus memadamkan api yang hingga kini masih terus berkobar.
"Peralatan yang ada di lokasi saat ini sangat minim. Di Tagulandang tidak ada fasilitas pemadam kebakaran yang memadai. Kami berusaha padamkan api dengan peralatan yang dibawa dari Manado kemarin," ujar Danang melalui sambungan telepon.
Dari sejumlah data dan penuturan saksi mata, kedua ABK tersebut adalah Olden Lala dan Yance Manapode. Besar kemungkinan, keduanya terjebak di dalam kapal.
Seorang saksi mata, Jimmy Idrak, warga Tagulandang mengatakan, dia menyaksikan langsung bagaimana tanker yang sedang menyalurkan BBM ke dua mobil yang ada di dermaga itu meledak.
"Suaranya keras sekali. Kaca rumah saya hingga bergetar, seperti pesawat jatuh. Api sangat besar dan asap hitam membumbung ke atas. Dua mobil dan satu sepeda motor di dermaga ikut terbakar," ujar Jimmy yang rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi dermaga.
Saksi mata lainnya, Max Bawotong mengatakan, saat kejadian, dia melihat kedua ABK tersebut terlempar ke udara dan melayang bersama beberapa drum yang berisi BBM. Namun dia tidak tahu kedua ABK itu jatuh ke arah mana, karena api sudah langsung membesar.
Kepala Basarnas Manado Suyanto Samijan mengatakan, pihaknya telah menurunkan sebanyak 12 personel ke lokasi kejadian. Tim pertama telah berangkat Sabtu sore kemarin dan akan diikuti dengan tim kedua yang menggunakan Rigid Inflatable Boat untuk membantu proses penyelamatan.
Kepala Depot Pertamina Bitung Boas menuturkan, kapal yang terbakar tersebut sebelumnya melakukan pengisian BBM di Depot Pertamina Bitung.
"Kapal tersebut merupakan jenis angkutan agen premium, minyak dan solar (AMPS) untuk daerah kepulauan di Sulawesi Utara," jelas Boas.
Saat terbakar MT Sumber Mutiara IX mengangkut 88 kilo liter (KL) solar, 437 KL minyak tanah dan 252 KL premium. Kapal tanker yang dinakhodai Rudolf Marthin bertolak dari Bitung Kamis (3/1/2014) pukul 13.00 Wita dan terbakar ketika sandar di dermaga Tagulandang Jumat (4/1/2014) sekitar pukul 07.30 Wita. Kapal tersebut membawa 14 ABK.
Satu ABK yang mengalami luka bakar parah sudah dibawa ke Manado Jumat malam kemarin. Ikut pula dibawa Andre Adam (15) anak seorang ABK yang menjadi korban. Andre mengalami luka bakar di sekitar 80 persen tubuhnya. Kini keduanya dirawat di Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang.