Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA,- Kelangkaan semen kembali terjadi di
Kaltim. Pembangunan infrastruktur baik yang dilakukan oleh pemerintah
maupun swasta dinilai tak lagi sebanding dengan pasokan semen yang
masuk ke Kaltim.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan
Koperasi (Disperindagkop) Kaltim, M Jailani, Senin (6/1/2013). Menurut
Jailani, kelangkaan semen di Kaltim, terutama di akhir hingga awal
tahun merupakan fenomena berulang.
"Ya Anda pasti tahu lah, kelangkaan semen inikan merupakan pengulangan
setiap tahunnya. Pembangunan konstruksi di Kaltim diketahui luar biasa
pesat, sehingga ta lagi bisa diimbangi dengan pasokan semen yang ada
selama ini," kata Jailani.
Jailani pun mengakui, imbas dari kelangkaan semen tersebut yakni
terhambatnya penyelesaian sejumlah pembangun infrastruktur.
"Dampaknya, tentu banyak proyek yang ikut terhambat," paparnya.
Hukum ekonomi, kata Jailani, berlaku dalam kelangkaan semen yang
terjadi di Kaltim. "Hukum ekonominya, permintaan melonjak, stok
menipis, dan diikuti dengan kenaikan harga, tapi masih dalam tahap
normal," katanya lagi.
Hingga saat ini, Jailani mengaku belum menemukan adanya distributor
semen yang dengan sengaja memanfaatkan momentum kelangkaan semen untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. "Tapi sampai sekarang tidak ada yang
menimbun semen. Jadi kelangkaan ini murni karena pembangunan
infrastruktur di Kaltim luar biasa pesat di tahun ini," tandasnya.
Guna mengatasi hal tersebut Disperindagkop selalu menambah pasokan
semen ke Kaltim sekitar 15 sampai 20 persen setiap tahunnya.
"Sebenarnya sudah diantisipasi dengan menambah pasokan semen sekitar
15-20 persen per tahun. Tapi memang pembangunan kita sangat pesat,"
jelasnya.
Tidak hanya itu, Disperindagkop juga menambah distributor semen dan
pengecer, guna memperlancar arus distribusi semen ke masyarakat.
"Distributor dan pengecer pun kita tambah," tegasnya.
Expansi PT Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan, juga menjadi salah
upaya mengatasi kelangkaan semen di Kaltim yang terjadi setiap tahun.
"Ekspansi pengantongan semen PT Semen Indonesia juga sudah dilakukan,"
pungkasnya.