News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Elpiji Naik

Pengusaha Roti di Tasikmalaya PHK Buruh karena Harga Gas 12 Kg Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tabung gas elpiji 12 kg digunakan usaha kecil menengah (ukm) Langgeng Sari untuk kegiatan produksi roti harian di pabrik mereka di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2014). Ukm roti ini telah berencana menaikkan menaikkan harga jual roti dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500 akibat dampak naikknya harga elpiji.

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Sebuah pabrik roti di Kampung Pamijahan, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, terpaksa memberhentikan pegawainya akibat kenaikan gas 12 kilogram.

Pengusaha roti ini mengakui, tak mampu menutupi biaya produksi akibat mahalnya gas non-subsidi tersebut.

Pemilik pabrik Entet Nuryati mengatakan, sebelumnya ia memiliki pegawai sebanyak 36 orang. Setelah harga gas naik, hampir setengah jumlah pegawainya terpaksa diberhentikan.

"Supaya pabrik saya tetap jalan, terpaksa saya berhentikan hampir setengah jumlah pegawai. Soalnya, biaya produksi pasca-kenaikan harga gas semakin tinggi. Sekarang gas 12 kilogram harganya Rp 127.000 per tabung," jelas Entet, di pabriknya, Senin (6/1/2014).

Selain mengurangi pegawai, kata Entet, pihaknya pun telah beralih menggunakan gas 3 kilogram untuk produksinya. Hal itu dilakukan agar usahanya tetap bertahan.

"Untuk harga roti tidak dinaikkan, dan ukurannya masih tetap," kata Entet.

Dengan kondisi ini, pihaknya berharap pemerintah segera menanggulangi mahalnya harga gas 12 kilogram. Soalnya, para pelaku usaha home industry selama ini tidak diperbolehkan menggunakan gas 3 kilogram.

"Kami terpaksa pakai gas 3 kilogram sekarang supaya kami usahanya tetap jalan. Kalau dipaksakan memakai gas non-subsidi, kita bisa bangkrut," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini