Laporan Wartawan Tribun Jateng Bakti Buwono Budiasto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Imam (27), warga Tembalang selalu merasa waswas ketika melewati daerah Sigarbencah, Bulusan, Kecamatan Tembalang, menggunakan sepeda motor pada malam hari.
Sebab, daerah pinggiran Kota Semarang itu hingga kini masih gelap, tanpa lampu penerang jalan. Lampu hanya ada di sekitar SPBU hingga sekitar depan Kantor Kecamatan Tembalang.
"Waswas saja karena sekarang ini banyak aksi kejahatan jalanan, khawatir kalau terjadi sesuatu," katanya saat ditemui di kawasan Tembalang, Minggu (5/1/2014).
Kawasan yang berupa jalanan tanjakan-turunan ini, memang tidak ada permukiman. Di sisi kanan kiri jalan yang menghubungkan Meteseh dan Tembalang ini, merupakan semak-semak yang luas.
Ia lebih memilih menahan diri bila ingin bepergian yang melintasi kawasan itu pada malam hari. Terlebih, kawasan itu dicitrakan sebagai lokasi yang sering terjadi tindak kejahatan jalanan. "Kalau lewat malam hari, harus berpikir dua kali kecuali ada temannya," katanya.
Selain Sigarbencah, kata dia, daerah Jabungan juga masih kurang penerangan. Selain gelap jalan di sana juga curam. Meski terbilang daerah pinggiran, seiring dengan perkembangan kota, kawasan tersebut kini menampakkan kecenderungan keramaian aktivitas.
Hal itu, dipacu bertambahnya jumlah pemukiman baru, khususnya komplek perumahan, di kawasan itu.
Menanggapi hal itu, Pemkot Semarang berkonsentrasi menerangi wilayah yang gelap di daerah pinggiran pada 2014 ini. Dari rencana pemasangan penerangan jalan umum (PJU), sekitar 75 persen berada di daerah pengembangan. Sisanya baru dipasang di tengah kota.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Penerangan Jalan dan Pemasangan Reklame (PJPR) Ayu Entys yang didampingi Kabid PJU, Budi Setyorahmat mengatakan, daerah pengembangan yang dimaksud, antara lain Kecamatan Mijen, Tembalang, Tugu, Banyumanik, dan Gunungpati.
"Banyaknya alokasi pemasangan penerangan jalan umum di daerah itu karena masih sangat kurang," kata Budi, Minggu (5/1/2014).
Ia mengatakan, pemasangan PJU tidak hanya di kecamatan tersebut, tetapi merata di 16 kecamatan se-Kota Semarang. Di luar itu, pihaknya juga melanjutkan pemasangan lampu penerangan jalan dari batas kota Semarang bagian Selatan (Ungaran).
Pada 2013, pihaknya memasang penerangan jalan dari batas Ungaran hingga terminal Banyumanik senilai Rp 900 juta. Kini, pemasangan dilanjutkan hingga ke batas Gombel senilai Rp 700 juta.
"Di sana memang sudah ada lampu tapi belum merata, misalnya di depan Banteng Raiders atau depan Hotel Serata," ucapnya.