TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Teroris diyakini menjadi dalang peledakan yang terjadi di bilik ATM Mandiri, Jalan Kertanegara, Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (9/1/2014) dini hari.
Setidaknya, hal itu menjadi keyakinan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhajir Efendi, yang juga merupakan pengamat militer.
"Ledakan di Karangploso itu, bilik atau tempat ATM. Bukan ATM-nya. Pelakunya tidak mengincar uang yang ada di dalam mesin ATM. Jadi, ini motivasinya teror sebenarnya, aksi teroris. Tapi, saya tidak tahu siapa pelakunya," kata Muhajir.
Menurut Muhajir, aksi tersebut merupakan rangkaian dari aksi teror yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
"Pelakunya, ingin memberi tanda bahwa Malang yang merupakan daerah garnisun saja, bisa dijangkau dan tanda juga jika Malang tidak aman," jelasnya.
Malang, kata Muhajir, termasuk daerah yang harus diwaspadai. Sebab, banyak aspek di Malang yang sangat strategis untuk kepentingan operasional aksi teror.
"Terbukti beberapa pelaku teror pernah berada di Malang, seperti Azhari," katanya.
Muhajir menambahkan, tingkat keamanan di Malang sebenarnya bagus. Pasalnya, banyak instalasi Kodam sebagian besar di Malang.
Atas dasar itu, Muhajir meyakini pelaku ingin memberi tanda bahwa Malang yang sektor keamanannya bagus saja masih bisa dijangkau oleh pelaku teror.
Hingga kini, Tim Labfor Polda Jatim masih melakukan olah TKP. Polisi sudah mengantongi dua rekaman CCTV dan memeriksa empat saksi mata.