Tribunnews.com - Demi menutup biaya pengobatan ayah, tiga biola kuno pun hendak dilego seorang anak. Ketiga biola ini pernah dipakai menghibur para kepala negara peserta Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung, Jawa Barat, pada April 1955.
Adalah Ginda Sonagi, yang harus memilih antara mengobati sang ayah, Adjat Sudrajat, atau mempertahankan tiga biola "titipan" Raden Sona Soelandjana, kakeknya. Adjat dirawat di rumah sakit sejak 5 Desember 2013 karena komplikasi hepatitis C, paru-paru kronis, dan kanker getah bening.
Adapun tiga biola yang hendak dilego Ginda, dua di antaranya bermerek Jacobus Stainer. Satu biola lagi bermerek Antonius Stradivarius. Salah satu biola Stainer berumur 385 tahun, buatan tangan pada 1627 dan satu lagi biola Stainer buatan 1630. Sedangkan biola Stradivarius milik kakeknya dibuat pada 1727.
Ratusan juta rupiah sudah dikeluarkan Ginda untuk pengobatan ayahnya. Tanah, perhiasan, dan aset lain sudah terlebih dahulu dia jual. "Pengobatan bapak cuma bisa dengan kemoterapi. Sekali kemo Rp 16 juta," tutur Ginda, saat ditemui di kediamannya Jalan Lengkong Besar Kota Bandung.
Raden Sona adalah arsitek beberapa bangunan megah di Bandung dan Jakarta. Kakek Ginda ini juga yang pernah memainkan ketiga biola di depan para kepala negara peserta Konferensi Asia Afrika.
Ginda menjamin keaslian ketiga biola. Dia pun memperlihatkan tulisan tangan pembuat biola di rongga alat musik gesek itu kepada Kompas.com. "Saya rasa menjual biola ini adalah yang paling realistis karena bisa segera dan tidak ribed," ujar dia.
"Daripada disimpan di lemari, saya pikir akan lebih berguna juga bila berada di tangan kolektor atau player," imbuh Ginda. Dia pun mengatakan bahwa kepada calon pembeli akan disampaikannya pula kondisi ketiga biola.
Ginda mengatakan bow dari biola Stradivarius patah. Menurut dia kondisi tersebut bukan masalah besar. Menurut Ginda, setelah beberapa hari ditawarkan lewat situs internet, ada warga negara Belanda menawar biola Stradivarius itu seharga Rp 150 juta.
"Saya nggak kasih. Saya maunya Rp 300 juta. Mudah-mudahan ada orang yang mau berempati," harap dia. Meski demikian Ginda mengatakan dia tak mau mengemis. "Selama untuk kesembuhan ayah saya, akan saya usahakan terus."
Ginda pun menitipkan nomor telepon yang bisa dihubungi peminat ketiga biola kuno dari mendiang kakeknya itu. Dia menyebutkan nomor 081394517737.