Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Warga Klaten tanpa sengaja menemukan ratusan butir amunisi yang masih aktif. Pria tersebut bernama Wasono (33), warga Dukuh Ngemplak, Desa Glagah, Kecamatan Jatinom.
Penemuan berawal saat Wasono sedang mencari tanaman hias di bantaran sungai Desa Glagah, Kecamatan Jatinom, sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (10/1/2014). Ia tiba-tiba terperosok pada sebuah lubang kecil.
“Lubang itu ditutup dengan kayu. Saya merasakan kaki saya agak terasa sakitsaat terperosok. Karena penasaran, kemudian saya mencoba menggalinya," kata Wasono, Klaten (13/1/2014).
Di dalam lubang itu, Wasono menemukan besi kecil panjang dan saling menempel. Ia tak tahu butiran besi itu adalah peluru aktif. " Besi-besi (sebelum diketahuinya merupakan peluru), kemudian saya bawa pulang,” jelasnya.
Sesampai di rumah, Wasono mengamati kembali besi-besi yang dikiranya sebagai kuningan. Ia sempat menduga besi itu adalah peluru setelah beberapa saat mengamati bentuknya.
Karena merasa belum yakin, Wasono kemudian bertanya kepada salah satu anggota koramil setempat. Setelah petugas koramil datang, dipastikan bahwa besi-besi itu merupakan peluru tajam.
“Sebelumnya saya mengira itu kuningan, dan rencananya mau dijual. Teman saya juga sempat bilang untuk dijual saja,” imbuh Wasono.
Peluru tajam yang ditemukan Wasono tersebut berjumlah 319 buah. Curiga masih ada peluru lain, petugas koramil setempat kembali menyisir lokasi penemuan.
Hasilnya, Minggu (12/1/2014), petugas menemukan sejumlah peluru dengan jenis yang sama. Total saat dikumpulkan semua sebanyak 356 butir.
Peluru dengan kaliber 7,62 mm itu berjenis garend dan buatan Amerika. Peluru yang masih aktif tersebut dalam kondisi berkarat, bahkan tertempel satu sama lain.
Petugas koramil kemudian menyerahkan peluru tajam tersebut ke Kodim 0723 Klaten, untuk ditindak lanjuti. Rencananya ratusan peluru yang masih aktif itu akan diserahkan ke Detasemen Peralatan (Denpal), Korem Solo. (*)