News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sakit Kusta, Sarep Makan Tikus dan Kucing di Dasar Jurang Gunung Tengger

Editor: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pasien penderita kusta dari Rumah Sakit Kusta Sicanang, Medan berunjuk rasa di halaman Kantor DPRD Sumut, Medan, Kamis (11/4/2013). Mereka menuntut pemerintah provinsi untuk memperhatikan para pasien penderita kusta karena sudah seminggu mereka tidak mendapatkan makanan dan obat-obatan dari pihak rumah sakit. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Seorang warga Probolinggo dikucilkan keluarganya selama lima tahun karena menderita kusta. Sarep (40), warga Desa Menyono, Kurpian, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, itu tinggal di sebuah gubuk di dasar jurang Pegunungan Tengger, Dusun Kalibendo, Desa Menyono.

Dia hanya memiliki beberapa lembar baju dan sarung. Untuk makan, dia "berburu" hewan-hewan di sekitarnya, seperti tikus, kucing, atau ular. Hewan-hewan liar itu dimasak dengan air hujan atau dibakar.

"Saya makan apa adanya. Untuk minum, saya minum air hujan dengan memasang wadah untuk menadah hujan. Untuk mendapatkan hewan-hewan, saya buat jebakan," ujar Sarep.

Sesekali ada tetangga baik hati yang mengiriminya makanan. Namun, tidak satu pun keluarga yang menjenguknya karena mereka beranggapan kusta adalah penyakit kutukan.

Sarep sendiri mengaku pasrah sampai maut menjemput. Apalagi kini luka di sekujur tubuhnya semakin parah dan berair.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Menyono Misdor mengatakan, sudah menghubungi Dinas Kesehatan setempat. Misdor menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim akan membawa Sarep ke RS Kusta di Mojokerto.

Menanggapi kasus tersebut, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Bambang Agus menyesalkan Pemerintah Desa Menyono yang tidak melaporkan keberadaan Sarep ke dewan ketika dinkes tidak segera bersikap.

"Harusnya pihak aparatur desa melaporkan masalah ini ke dewan, jika memang dinkes tak merespons adanya warga penderita kusta yang ditelantarkan. Nanti dewan akan memanggil dinkes dan mendorong agar segera menolong Sarep," katanya, Jumat (17/1/2014).

Kata Agus, jika pihak desa dan dinkes bersikap proaktif, kondisi Sarep tidak akan seburuk ini. Toh, kata anggota Banggar ini, dinkes memiliki anggaran untuk anak telantar dan orang jompo.(Ahmad Faisol/Kistyarini)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini