TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Menkokesra Agung Laksono menyebut jumlah kerugian akibat bencana banjiir dan tanah longsor di Sulut mencapai Rp 1,8 triiliun. "Ini laporan yang saya terima, karena sifatnya masih sementara tentunya masih akan berubah," ujarnya, Sabtu (18/1).
Selain membawa bantuan fisik berupa makanan, air mineral, matras, selimut, pakaian, dan lain sebagainya, pemerintah pusat juga telah mengucurkan bantuan tahap awal sebesar 700 juta rupiah untuk penanganan bencana.
"Bantuan uang tunai tahap pertama sebesar Rp 700 juta sudah diberikan, selebihnya masih menunggu hasil perhitungan," ujar Laksono.
Selama masa tanggap darurat nasional, menurut Menkokesra pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah akan mendata berapa banyak rumah warga yang mengalami rusak ringan, sedang, berat, berapa banyak infsrastruktur yang rusak, dan lain sebagainya.
"Usai berakhir tanggap darurat, jumlah kerugian rinci akan ditentukan untuk kemudian akan dibahas bersama dengan DPR RI terkait kucuran anggaran untuk bantuan," jelasnya.
Laksono memastikan, pemerintah pusat memberi fokus pada semua korban yang mengalami luka dan sakit. "Semua korban yang luka-luka dan sakit biayanya ditanggung oleh negara," ujarnya.
Menkokesra mengharapkan sinergiyang kuat antara pemerintah kabupaten kota dan provinsi dalam hal penanganan bencana.