TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selain membuat masyarakat pantai utara (Pantura) Jawa Barat menderita, banjir juga membuat orang yang bepergian melewati jalur Pantura ikut menderita. Kemacetan luar biasa terjadi di sekitar jalur Kabupaten Subang hingga Indramayu.
Masnun (42) warga Tagerang yang akan bepergian ke Comal, Kabupaten Pemalang (Jawa Tengah) harus menjalani perjalanan selama dua hari dua malam untuk mencapai Cirebon.
Lelaki ini menceritakan, dirinya berangkat dengan menumpang bus Dedy Jaya pada Sabtu (18/1/2014) pukul 19.30 dari Jakarta. Dengan perjalanan normal ke Pemalang, biasanya hanya ditempuh selama tujuh jam saja. Namun kali ini dia menempuhnya selama dua hari dua malam hanya untuk mencapai Cirebon akibat banjir Indramayu.
Banjir yang menimpa Kabupaten Subang dan Indramayu selama beberapa hari berturut-turut menyebabkan air sungai meluap, persawahan terendam air. Bahkan akibat besarnya debit air dari arah selatan, mengakibatkan jalan yang menghubungkan Jakarta-Surabaya pun mulai terendam dan menyerupai banjir bandang.
"Di daerah Pamanukan bahkan tinggi airnya ada yang dua meter. Bus Menara Jaya yang terjebak, ikut terbawa arus. Untung penumpangnya sudah dievakuasi," ujar Masnun
Kemacetan hebat yaitu sekitar 20 kilometer menyebabkan kendaraan-kendaraan yang sudah telanjur masuk Subang dan Indramayu kesulitan kembali ke arah Cikampek untuk memutar ke arah selatan menuju Bandung.
"Karena jalur utara putus, busnya harus balik ke arah selatan. Kita diarahkan ke Sumedang, padahal sudah sehari semalam baru sampai di Indramayu," ujarnya.
Masnun menyebutkan, Senin (20/1/2014) sekitar pukul 19.30 dia baru sampai di Cirebon. "Alhamdulillah sekarang di Cirebon. Kabarnya sekarang menuju ke arah timurnya (Pemalang) sudah lancar, nggak banjir lagi," ujar Masnun. (hendra gunawan)