News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Ini Empat Tersangka Kasus Ospek Maut di ITN Malang Diperiksa Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi mahasiswa ditemui oleh Wakil Rektor III ITN Malang, I Wayan Mundra, yang memberikan penjelasan kepada mahasiswa peserta aksi asal Mataram, peduli almarhum Fikri, yang menjadi korban kekerasan Ospek hingga meninggal dunia. Senin (9/12/2013).

Laporan Wartawan Surya, Sylvianita Widyawati

TRIBUNNEWS.COM – Senin (27/1/2014) hari ini Satreskrim Polres Malang akan memeriksa empat tersangka kasus ospek maut di ITN Malang yang menewaskan Fikri Dolasmantya Surya (19). Fikri adalah mahasiswa baru jurusan Planologi ITN meninggal ketika mengikuti kegiatan KBD (kemah bakti desa) di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada 12 Oktober 2013.

"Empat tersangka itu ditetapkan setelah kita gelar perkara di Polda Jatim beberapa hari lalu," jelas Kasat Reskrim Polres Malang AKP M Aldy Sulaeman kepada Surya Online, Minggu (26/1/2014). Nama-nama empat tersangka masih dirahasiakan. Menurut Aldy, tidak menutup kemungkinan jumlah tersangkanya bertambah. "Tambahan mungkin saja. Tapi kalau mengurangi jumlah tersangka tidak mungkin," ujarnya.

Gelar perkara di Polda Jatim saat itu dihadiri sejumlah pihak. Selain penyidik polres juga penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, para saksi ahli dll. Sehingga gelar perkara itu sangat komprehensif.

Keluarga Fikri sendiri telah menolak dilakukan otopsi meski penyidik dari Polres Malang mendatangi rumah orangtua Fikri di Mataram. Sehingga polisi memeriksa banyak saksi atas kasus itu. Mulai dari seluruh mahasiswa baru yang ikut kegiatan KBD, para panitia KBD, dosen hingga rektor ITN.

Selain itu juga warga sekitar Pantai Goa Cina di Desa Sitiarjo juga dimintai keterangan. Pemeriksaan para saksi berlangsung maraton sepanjang Desember 2013 lalu.

Kematian Fikri menjadi gempar setelah dipicu beredarnya foto-foto di media sosial dan media online. Diduga terjadi kekerasaan dalam kegiatan KBD sekaligus ospek jurusan Planologi ITN.

Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta berharap dari kasus ini menjadi yurisprudesi baik, setidaknya di Malang Raya. "Ini menjadi peringatan buat mahasiswa, perguruan tinggi agar tidak melakukan tindakan ospek yang menitikberatkan pada kegiatan fisik. Ini bisa di hukum," papar Deriyan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini