News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Kebumen

Pasca Gempa Teja Pasrah Tinggal di Kandang Ternak

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi yang mengguncang selatan Pulau Jawa, berkekuatan sekitar 6,2 skala richter (SR), Sabtu (25/1) siang, lalu, mengakibatkan sejumlah orang kehilangan tempat tinggal.

Seperti dialami  Setra Teja (48), warga Desa Adi Raja, Kecamatan Adipala, Cilacap, Jawa Tengah. Rumah Setra Teja  roboh akibat gempa sehingga ia mengaku kebingungan harus tinggal di mana. Sejak Sabtu malam, ia terpaksa tidur di bangunan terbuka bekas kandang ternak.

"Sabtu malam saya bingung mau tidur di mana, ya kemudian terpaksa tinggal disini (bekas kandang ternak)," ujarnya ketika ditemui Tribunnews, Minggu kemarin.

Saat gempa, Setra Teja sedang berada di dalam rumah, bersama seorang cucu perempuan. Ia  merasakan guncangan cukup kuat sekitar pukul 12.15. "Gempa itu merobohkan bagunan belakang rumah saya.  Beberapa dinding tembok rumah retak-retak cukup parah," ungkapnya.

Setelah kejadian itu dia dan seorang cucu perempuanya tidak berani menempati rumah tersebut. Ia khawatir  bangunan kembali roboh. Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Cilacap menyatakan agar keluarga Setra tidak  menempati rumah itu karena sangat berbahaya.

"Minggu puluhan orang dari BNPB, tentara, dan warga,  membantu merobohkan rumah saya," ungkap Setra.  Setelah rumahnya dirobohkan, praktis ia tak  mempunyai tempat tinggal lagi.

Ia baru menerima bantuan dari BNPB Cilacap berupa bahan logistik yakni, mi instan, minyak goreng, dan beras. "Saya berharap pihak Pemkab Cilacap  memberikan bantuan untuk mendirikan rumah saya  kembali," harapnya.

Atap bangunan bekas kandang ternak yang kini  ditempati Setra, ttidak mampu menahan air hujan.  Selain itu, bangunannya terbuka dan hanya beralaskan tanah.

"Tadi malam sempat hujan sebentar, namun atapnya bocor semua. Saya tidak bisa tidur karena harus berjaga sampai hujan reda," ungkapnya.

Getaran gempa terasa hingga Semarang, ibukota Jawa Tengah. Namun gempa tidak mengganggu aktivitas Bandara A Yani, Semarang. Getaran hanya memicu kepanikan bagi orang-orang di tempat tersebut, termasuk penumpang.

Pramuniaga tenan Batik Keris, Wulandari, menyatakan barang-barang yang berada di toko terlihat bergoyang-goyang. "Pintu almari etalase ini sampai buka tutup sendiri, krek -krek. Saya kaget dan keluar dari toko," ucapnya.

Wulan memaparkan orang-orang yang berada di dalam terminal, baik penjaga maupun calon  penumpang berkumpul, di area check in. Kejadian serupa dirasakan petugas ticketing maskapai penerbangan Trigana Air, Heni Puspitasari.

Ia  menceritakan gempa yang berpusat di dekat Kebumen itu membuatnya panik. Galon dan peralatan di dalam konter terlihat bergetar, namun tidak membuat dirinya lari keluar. "Saya kira pusing, nggak tahunya ada gempa. Tapi  getaran sebentar saja kok," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini