TRIBUNNEWS.COM, JANTHO - Seorang pemuda berinisial Fu (24), warga Gampong Niron, Sibreh, Aceh Besar, Minggu (9/2/2014) pukul 11.30 WIB, tewas terjatuh dari tower BTS milik salah satu provider telekomunikasi di desa itu.
Korban yang memanjat tower setinggi 75 meter itu disinyalir mengalami gangguan jiwa, sehingga polisi tidak menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Djadjuli SIK MSi kepada Serambi (Tribunnews.com Network) mengatakan, pemuda tersebut tewas akibat benturan keras pada tubuhnya, saat jatuh dari ketinggian sekitar 60 meter. Peristiwa itu sempat menyedot perhatian warga sekitar.
Selain mengalami patah tangan, diduga korban juga mengalami luka pada organ tubuh bagian dalam yang menyebabkan dirinya tewas. Namun penyebab pasti tidak terkonfirmasi, karena pihak keluarga menolak dilakukan visum terhadap jasad pemuda tersebut.
Pemuda berinisial Fu tersebut, sebelumnya dilihat warga sedang memanjat tower BTS hingga mencapai puncak tower setinggi 75 meter. Warga sempat membujuk pemuda yang sempat satu bulan dirawat di RSJ Banda Aceh itu untuk turun.
"Korban sempat dibujuk untuk turun, bahkan petugas dari pemilik tower itu sudah bersiap-siap membantu menurunkan pemuda tersebut. Namun saat petugas hendak memanjat tower, korban yang sudah turun beberapa meter dari puncak tower, hilang kendali dan terjatuh hingga tewas di tempat," kata Kapolres Aceh Besar, kemarin.
Pihak keluarga dibantu warga pun langsung membawa korban ke rumahnya untuk disemayamkan.
"Pihak keluarga menolak membawa korban ke Puskesmas untuk divisum, guna memastikan secara rinci penyebab kematiannya. Pihak keluarga pun melarang polisi mengambil dokumentasi atas peristiwa tersebut," kata AKBP Djadjuli, berdasarkan laporan dari Polsek Sukamakmur.
Polisi juga menerima laporan bahwa pemuda Fu sebelumnya sempat dirawat selama satu bulan di RS Kesehatan Jiwa di Banda Aceh, karena stres akibat mengonsumsi narkotika.
"Korban baru satu minggu dijemput keluarganya dari RSJ, dan selama ini korban tidak menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, termasuk niat untuk bunuh diri. Sehari-hari, ia sering terlihat jalan mondar-mandir tanpa tujuan, namun tidak pernah mengganggu orang lain," ungkap petugas Polsek Sukamakmur.
Atas dasar tersebut, polisi berkeyakinan bahwa tewasnya Fu bukan kasus bunuh diri, namun aksi korban memanjat tower itu disebabkan karena korban mengalami gangguan jiwa.(yat)