TRIBUNNEWS.COM JAKARTA, - Isu pengunduran diri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani mendapat perhatian dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang notabene rekan separtai Risma di PDI Perjuangan. Jokowi meminta Risma untuk tetap sabar dalam menghadapi segala tekanan.
"Yang sabar, ya, Bu. Santai saja, Bu. Semua masalah pasti ada solusinya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Meski demikian, Jokowi menolak berkomentar lebih lanjut mengenai permasalahan yang dialami oleh Risma. Ia mengaku tidak mengetahui secara jelas tentang permasalahan yang membelit Risma, termasuk konflik internal PDI Perjuangan.
"Saya enggak ngerti masalahnya, ditanyakan saja ke partai, kok ke saya," ujarnya sambil berlalu meninggalkan kantor.
Isu seputar rencana pengunduran diri Risma kembali mencuat saat ia tampil dalam acara "Mata Najwa" di Metro TV pekan lalu. Saat itu, sambil meneteskan air mata, Risma mengaku sudah tidak kuat menahan tekanan sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan tersebut.
Beberapa spekulasi pun bermunculan. Salah satunya menyebutkan bahwa Risma mendapat tekanan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk segera menyetujui proyek pembangunan jalan tol dalam kota Surabaya. Risma menolak menyetujui proyek tersebut karena lebih menginginkan kebijakan sektor transportasi lebih diarahkan ke pembangunan transportasi massal. Sementara itu, Soekarwo menyatakan tidak pernah mengintervensi kebijakan bupati atau wali kota di Jawa Timur.
Selain itu, Risma juga disebutkan tengah berselisih dengan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Risma sempat mempertanyakan keabsahan pelantikan Wisnu menjadi wakilnya. Wisnu, yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Surabaya, menggantikan posisi Bambang Dwi Hartono yang mundur untuk maju pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Wisnu dipilih dalam forum paripurna anggota DPRD Surabaya yang sempat alot karena tarik ulur kepentingan politik di internal DPRD Surabaya, November 2013 lalu. Wisnu juga merupakan Ketua DPC PDI-P Surabaya.
Setelah pelantikan Wisnu, Risma sempat tidak menunjukkan diri di kantor Pemkot Surabaya. Kabar perseteruan antara Risma dan Wisnu pun semakin kuat. Bahkan, ada yang menyebutkan Wisnu dipersiapkan untuk menggeser posisi Risma.