TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Personel TNI dan Brimob yang melaksanakan rehab rumah korban erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri akhirnya ditarik pulang. Prajurit TNI bersama masyarakat yang terdampak erupsi ini telah menyelesaikan perbaikan sekitar 12.820 unit rumah, Minggu (9/3/2014).
Perbaikan rumah yang rusak akibat erupsi Gunung Kelud ini telah sesuai target Gubernur Jatim Soekarwo sudah tuntas pada Minggu 9 Maret 2014.
Ketua Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Kediri Masykuri menjelaskan, perbaikan rumah warga yang rusak akibat dampak erupsi sudah tuntas seluruhnya 100 persen.
"Seluruh rumah yang rusak sudah diperbaiki seluruhnya," ujarnya.
Rumah warga yang rusak akibat erupsi Gunung Kelud ini terbanyak tersebar di wilayah tiga kecamatan yakni Kecamatan Puncu, Kepung dan Plosoklaten.
Pantauan di lokasi, perbaikan rumah korban erupsi Gunung Kelud memang masih diprioritaskan bagi yang rumahnya rusak sedang dan rusak parah. Untuk rumah yang rusak ringan milik warga yang kurang mampu baru sebagian yang tersentuh perbaikan.
Sedangkan perbaikan rumah sendiri hanya untuk rumah induk yang diprioritaskan. Sedangkan dapur dan teras serta kandang sapi masih menunggu perbaikan selanjutnya.
"Paling tidak warga yang menjadi korban mendapatkan bantuan bahan materialnya. Karena sekarang cari genteng juga masih susah, kalau ada harganya sangat mahal," ujar Diran (55) warga Puncu Minggu (9/3/2014). (Didik Mashudi)