TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN, — Bangunan pasar yang menelan anggaran hingga Rp 14 miliar, milik Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dijadikan lokasi mesum. Hal tersebut kabarnya sudah berlangsung lama karena pasar tersebut tak digunakan.
Lurah Nunukan Timur, Yudi Hamdani, mengatakan, kegiatan mesum remaja Nunukan di lokasi itu bahkan tak terbatas hanya pada malam hari.
"Siang hari saya pulang habis rapat, saya melihat ada remaja putri pakai baju putih, perkiraan anak sekolah keluar dari bangunan itu. Tak lama, keluar laki-laki berhelm. Kita tidak melihat langsung kegiatan mesum, tapi untuk apa pacaran di tempat seperti itu," ujar Yudi Hamdani yang kantornya tak jauh dari lokasi pasar, Jumat (28/2/2014).
Meski kabar tentang hal itu sudah menjadi buah bibir warga, tidak ada satu pun yang melaporkan hal tersebut kepada aparat berwenang.
"Warga di sini tidak peduli. Tidak ada laporan dari warga terkait ulah remaja berbuat mesum di lokasi pasar. Tetapi, dari pembicaraan mereka, tiap malam itu ada kegiatan mesum di lokasi bangunan pasar itu," kata Yudi.
"Penjaga malam kantor kelurahan melapor seperti itu. Tapi, waktu mau ngecek ke pasar itu, ada orang yang mengaku intel mengancam agar tidak ikut campur di lokasi bangunan pasar," kata Yudi lagi.
Yudi yang baru lima hari menempati kantor Kelurahan Nunukan Timur menilai, lokasi bangunan "mangkrak" dijadikan tempat mesum tak lepas dari lemahnya pengawasan dari aparat terkait.
Selanjutnya, Yudi mengaku akan meminta Satpol PP Nunukan untuk lebih sering melakukan patroli di kawasan itu.
"Penjaga malam di kantor kelurahan selama kita pindah di sini belum pernah melihat adanya patroli dari satpol PP. Saya masih meminta Babinsa dan Satpol PP bagaimana membuat efek jera terhadap remaja yang berbuat mesum di bangunan pasar tersebut. Saya akan berkoordinasi," tegas Yudi.