TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Tiga nelayan asal Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, mengaku melihat sebuah pesawat jatuh di perairan Peureulak, Aceh Timur, saat mereka melaut, Sabtu (8/3/2014).
Hari jatuhnya pesawat itu, bersamaan dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 tak lama setelah tinggal landas dari Bandara Kuala Lumpur menuju Beijing.
Namun, para nelayan itu tidak bisa memastikan apa jenis pesawat yang nahas itu.
Ketiga nelayan itu adalah Irham Manyak dan Muhammad Adam, nelayan asal Ulee Rubek Barat, serta Sulaiman Yakob, warga Ulee Rubek Timu, Seunuddon.
"Semalam mereka mengabarkan ke kami. Ketiganya mengaku melihat pesawat itu sebelum jatuh ke laut," kata Panglima Laot Seunuddon, Amir Yusuf, kepada Serambi, Senin (17/3/2014) pagi.
Menurut Panglima Laot Seunuddon, ketiga nelayan tersebut sedang memancing menggunakan boat dompeng di perairan Aceh Timur.
"Pesawat itu jatuh siang hari, lokasi jatuhnya tak jauh dari tempat mereka memancing. Ketiga mereka yakin bahwa yang jatuh itu adalah pesawat terbang, bukan benda lain," ujar Amir, mengutip keterangan ketiga nelayan asal Seunuddon itu.
Teka-teki tentang keberadaan pesawat maskapai Malaysia Airlines Boeing 777-200ER dengan nomor penerbangan MH370 itu memang belum terungkap, meski pencarian dan penyelidikan terus dilakukan.
Dua sumber yang dikutip laman Reuters menyebutkan, sebuah temuan terbaru bahwa pesawat MH370 itu diduga berbelok ke barat, tak hanya menuju Selat Malaka tapi juga sampai ke timur laut Provinsi Aceh hingga India.