Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abraham Utama
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Kereta penumpang KA Malabar yang anjlok di Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat mulai diangkat dari atas rel, Sabtu (5/4/2014) siang.
"Hal ini dilakukan agar rel dapat diperbaiki secepatnya," ujar Humas Daop II Bandung PT KAI, Zunarfin. Ia menambahkan, setelah rel bisa digunakan kembali, gerbong-gerbong yang ambles ini akan diangkut menggunakan gerbong datar.
Dalam dua hingga tiga hari ke depan, targetnya pengevakuasian gerbong dan perbaikan rel dapat selesai.
Selama perbaikan berlangsung, kereta api dari bandung yang menuju timur diarahkan menuju Cikampek dan berlanjut ke Cirebon. Zunerfin mengatakan pemindahan jalur ini akan mengakibatkan waktu tempuh kereta bertambah tiga jam.
Diberitakan sebelumnya, Kereta Api Malabar tujuan Bandung-Malang mengalami kecelakaan di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat malam. Kereta dengan sembilan gerbong penumpang ini anjlok dan masuk jurang di sekitar Kampung Terung, Tasikmalaya.
Kecelakaan akibat longsor tersebut mengakibatkan tiga orang tewas. Berdasarkan data yang dihimpun, data korban tewas dalam kecelakaan KA Malabar:
1. Srihartanto (50), warga Jalan Mujair VII, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Ayu, perempuan muda berseragam PT KAI
3. Kharis Budi Cahyono, penumpang dari Bandung tujuan Madiun, sesuai identitas yang tertera dalam tiketnya.
Selain tiga korban tewas dari kecelakaan KA Malabar, RSUD dr Soekardjo juga sempat menerima dua korban luka berat. Keduanya kemudian dirujuk ke RSU Santosa di Kota Bandung, Jawa Barat. Dua korban tersebut adalah:
1. Yosep Triwibowo (36), warga Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY.
2. Agustina Sitompul (42), warga Purwakarta.