TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Partai Nasional Aceh (PNA) menuding, aksi penembakan terhadap tiga warga jeunib di Bireuen, Aceh, Senin (31/3/2014), sengaja dilakukan untuk mendiskreditkan PNA.
Sekjen PNA Muharram Idris dalam kampanye akbar PNA di Stadion Dimurtala Lampineung, Banda Aceh, Jumat petang, menyebut, aksi tersebut dilakukan oleh preman politik di Aceh untuk kepentingan sesaat.
"Kejadian itu memilukan hati kita semua. Anak yang masih bocah dan perempuan yang tak berdosa dikorbankan demi kepentingan kelompok sesaat," kata Idris. Kampanye PNA dikawal ketat kepolisian Polda Aceh.
Irwandi Yusuf, pendiri Partai Nasional Aceh (PNA), juga membantah aksi penembakan dilakukan partainya. Menurut Irwandi, partai yang didirikannya bukan partai pendendam.
"Partai kami tidak ada program balas dendam," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, mobil milik caleg Partai Aceh, Haswadana, ditembak orang tak dikenal saat mengangkut 12 orang menuju ke Buket Tekuh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin.
Rencananya, mobil tersebut akan mengantarkan salah seorang penumpangnya untuk berobat di sana. Namun, setiba di tikungan kuburan Tionghoa di Desa Buket Tekuh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, mobil tersebut ditembak orang tak dikenal.
Tiga orang tewas dan satu orang kritis akibat peristiwa tersebut. Tiga orang yang tewas bernama Zuani (26), Hazirawati (19) dan Khairil Anwar (1). Adapun, korban kritis bernama Fakrurrazi bin Abdul (25) dan menjalani perawatan di RS Umum Fauziah Biereuen, Aceh.