TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Tim peneliti Arkeologi Nasional (Arkenas) berhasil menemukan artefak yang diperkirakan periode preniolitik yang hidup sekitar 14.000 sampai 16.000 tahun silam.
Penemuan artefak tersebut sangat memotivasi tim arkeolog untuk terus melakukan penggalian, karena dengan ditemukannya peningalan budaya priode preniolitik ini, obsesi para arkeolog untuk mengungkap masa kekosongan sejarah di Sumatera pada periode tersebut sudah di depan mata.
Sebab pada periode 14.000-16.000 tahun yang lalu Sumatera mengalami kekosongan sejarah (terputus).
“Ini penemuan yang sepktakuler sekali di kalagan arkeolog, sebab kita bisa buktikan bahwa pada priode tersebut Sumatera sudah ada penghuni,” terang Ketua Tim Penelitian Gua Harimau OKU, Adhi Agus.
Ia menambahkan, tim menemukan artefak yang diperkirakan periode preniolitik yang hidup sekitar 14.000 sampai 16.000 tahun silam.
Walaupun belum menemukan kerangka manusia yang hidup pada priode itu namun tim tekad tim untuk membuktikan bahwa Sumatera tidak mengalami kekosongan sejarah di periode itu hampir mendekati kebenaran.
Untuk itu tim arkeolog akan terus melakukan ekskavasi vertikal di sisi Barat gua. Sebab, diprediksi, Gua Harimau terdapat kerangka manusia yang usianya sekitar 60.000 tahun silam bahkan lebih.
Ketua Tim Arkenas di Gua Harimau yang akrab disapa AA ini mengatakan, dalam penelitian lanjutan ini, tim menemukan obsidian, serpih rijal dan serpih-serpih lainnya. Selain itu juga menemukan tulang hewan mamalia besar seperti beruang dan binatang mamalia kecil.
Adhi menambahkan artefak dan penemuan lainnya didapat dari titik penggalian vertikal sebelah Barat gua dengan kedalaman sekitar 2,5 meter dari titik bantu.
Sementara itu, tim dari Arkeolog Nasional yang meneliti Gua Harimau di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2014 ini datang dengan jumlah yang lebih lengkap.
Bersama Prof Truman Simanjuntak dengan melibatkan 17 peneliti dari Arkeologi Nasional (Arkenas) dipimpin Prof Truman Simanjuntak dan Adhi Agus Oktaviana SHum itu dan anggota tim sudah turun ke lapangan sejak 13 Mei lalu.