TRIBUNNEWS.COM.SOLO - Dukungan kepada capres dan cawapres Jokowi- JK terus mengalir di berbagai daerah termasuk diantaranya diserukan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) se-Eks Karesidenan Surakarta.
Usai menghadiri kegiatan pelantikan NU Kota Solo di Balai Kota Solo, Ketua PCNU Solo Hilmi Ahmad Sakdillah yang mewakili segenap warga NU, menyatakan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Pernyataan sikap dukungan ini juga disaksikan langsung oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi. Menurut Hilmi, NU memiliki pandangan tersendiri untuk menentukan calon pemimpin bangsa.
Ada enam kriteria yang harus dimiliki calon pemimpin sebelum menjadi pemimpin bangsa. Antara lain beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, jujur, adil, amanah, cerdas dan berakhlakul karimah, bersih dan tidak tersangkut masalah hukum.
Selain itu juga mempunyai jiwa kepemimpinan yang merakyat, berpengalaman serta bijaksana dalam memimpin rakyat, sederhana dan bekerja keras serta mempunyai visi dan misi yang jelas bagi pembangunan negara (Indonesia) serta peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia ke depan.
"Kami berpendapat pasangan Jokowi-JK merupakan pasangan capres-cawapres yang paling mendekati enam kriteria kepemimpinan itu," tegasnya, Sabtu (7/6/2014).
Hilmi mengatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-JK dilakukan karena Jokowi semasa menjabat sebagai Walikota Solo telah berhasil mengubah Solo menjadi kota yang bersih.
Dengan slogan "Berseri Tanpa Korupsi" Jokowi mampu menciptakan sistem pemerintahan Solo terhindar dari praktik korupsi. Bahkan, lanjutny, dengan program yang dilakukan Jokowi dapat dinikmati semua warga Solo sekitarnya termasuk warga NU.
"Sementara Pak JK ini merupakan kader terbaik NU, dimana beliau pernah menduduki sebagai penasehat PBNU. Pak JK juga memiliki kepedulian terhadap rakyat dan memiliki komitmen terhadap NU untuk mengembangkan serta membesarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah di tanah air," terangnya.
Mantan Ketua PBNU, Hasyim Muzadi menambahkan, warga NU akan banyak memberikan kontribusi kepada pasangan Jokowi-JK pada Pilpres. Hal ini karena JK merupakan salah satu mantan penasehat PBNU yang memiliki andil besar untuk menarik perhatian kyai, ulama serta warga NU di tanah air.
"Saya yakin warga NU di Indonesia akan lebih banyak memberikan suaranya kepada pasangan Jokowi-JK pada Pilpres nanti. Soalnya Pak JK ini kan dulu sebagai penasehat PBNU," katanya. (*)