TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Uang palsu milik Dedy Catur Nanda (33), warga Margorukun Surabaya, penggarapannya tidak terlalu halus. Namun Dedy punya cara untuk menyiasatinya.
Dedy mencetak uang palsu dengan cara menscan uang asli pecahan Rp 50.000 dan Rp 20.000.
Scan uang itu lalu di cetak melalui printer dengan menggunakan kertas HVS.
"Cara yang digunakan tersangka cukup sederhana," kata Kapolsek Sukomanunggal Kompol Muhammad Purbaya, Selasa (10/6/2014).
Meski cukup sederhana, uang palsu milik Dedy berhasil mengelabuhi pedagang-pedagang kaki lima, SPBU, dan tempat lainnya.
Dedy punya cara sendiri untuk membuat uang tersebut tampak asli, dengan cara mengucelkan uang.
Uang yang telah dicetak tidak langsung dibelanjakan. Namun uang itu dibiarkan sekitar satu minggu agar tampak kucel.
"Dengan terlihat kucel, uang itu seperti uang asli. Sepintas uang itu tidak terlihat palsu," kata Purbaya.
Sasaran tersangka mengedarkan uang palsu tersebut pada malam hari. Biasanya uang itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Terungkapnya uang palsu ini, setelah tersangka membelanjakan uang di kios rokok yang sama.
Saat pembelian pertama, pemilik kios baru menyadari setelah menghitung uang ternyata ada uang palsunya.
Tidak berapa lama, tersangka kembali berbelanja di kios tersebut. Akhirnya pemilik kios melaporkan kejadian ini ke polisi.
Dedy Sengaja Mengucelkan Uang Palsunya Agar Terlihat Asli
Editor: Sugiyarto
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger