TRIBUNNEWS.COM.JATINANGOR, - Menjelang persiapan arus mudik tahun ini, sejumlah titik jalan di Jawa Barat rusak berat. Kerusakan terparah berada di jalur Pantai Utara (Pantura) yang mencapai sekitar 70 persen. Kerusakan jalan terjadi mulai Simpang Jomin sampai wilayah Cirebon.
Hal itu diungkapkan Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan, setelah menghadiri pelantikan praja muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Senin (16/6).
Menurut Iriawan, dari hasil pengecekan jalur yang telah dilakukan pihaknya, diketahui jalur Pantura menjadi wilayah terparah kerusakan jalan. Kendaraan akan sulit melintas jalur tersebut akibat banyaknya jalan yang berlubang.
"Jalur utara parah rusaknya. Kami sudah melaporkan hal tersebut ke Pemerintah Provinsi. Dari hasil koordinasi, pemerintah merencanakan jika pada H-30 jalur mudik sudah selesai diperbaiki," ujar Iriawan di Kampus IPDN, Senin (16/6/2014).
Selain wilayah Pantura, kata Iriawan, jalur tengah juga mengalami kerusakan berat. Jalur sepanjang 76 kilometer mulai dari Tanjungsari, Sumedang, sampai Kadipaten, Majalengka, mengalami kerusakan. Di jalur selatan, kerusakannya hanya ada di beberapa titik.
"Di jalur selatan ada yang rusak, tapi tidak terlalu parah. Kemacetan di selatan biasanya terjadi mulai Nagreg sampai Gentong. Banyak pasar tumpah di jalur selatan. Namun semoga saja perbaikan jalan segera terealisasi. Saya sudah bicara dengan gubernur untuk penanganan jalan," katanya.
Pada tahun lalu kendaraan para pemudik ditargetkan bisa keluar dari wilayah Jawa Barat dalam waktu delapan jam. Namun melihat kondisi jalan saat ini, diakui Iriawan cukup sulit jika kembali menargetkan waktu seperti tahun lalu. Pengerahan personel di sejumlah titik kemacetan tidak akan ada artinya jika jalan masih rusak parah.
"Kalau jalan rusak, berarti kendaraan harus berjalan pelan. Waktu tempuhnya juga akan lebih lama. Untuk di jalur tengah sudah ada yang diperbaiki. Semoga bisa segera selesai sebelum terjadi arus mudik," ujarnya.
Untuk mengurai kemacetan, kepolisian menyiapkan rekayasa jalan. Jika terjadi kemacetan di Simpang Jomin, kendaraan akan dialihkan masuk ke jalur tengah. Pasar tumpah yang berada di beberapa titik akan ditertibkan saat arus mudik. Polda Jabar juga telah meminta bantuan 2.000 personel dan 400 kendaraan roda dua dari Mabes Polri untuk mengamankan arus mudik.
"Di tahun ini, diprediksi jumlah pemudik akan meningkat enam sampai tujuh persen dibanding tahun lalu. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 karena libur kali ini tidak seperti tahun lalu yang panjang," kata Iriawan.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, perbaikan jalan masih dalam proses. Sebagian jalan sudah selesai diperbaiki seperti di Pantura dan Sukabumi. Heryawan pun menargetkan pada H-30 perbaikan jalan sudah selesai.
"Melesetnya pada H-15 sudah selesai (perbaikan jalan). Kendalanya dari tender yang bertahap dan material yang tidak langsung terkumpul. Saya sudah koordinasi dengan Kementerian PU untuk perbaikan jalan nasional," ujar Heryawan. (wij)
-