TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Pemkot Surabaya kemungkinan besar akan menghapus nama Dolly dari kawasan kelurahan Putat Jaya.
Hal itu dilakukan untuk menghilangkan traumatik dan kesan negatif dari keberadaan lokalisasi Dolly terhadap anak-anak dan warga yang bermukim disana.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, penghilangan label Dolly tersebut akan dilakukan dengan tidak membuat tempat-tempat di bekas lokalisasi bernama seperti itu.
"Apalagi kalau ada usulan dibuat museum Dolly jelas tidak bisa. Kita kan ingin meninggalkan traumatik keberadaan lokalisasi Dolly bukanya justru melestarikan tempat maksiat tersebut," kata Risma, Kamis (19/6).
Sejumlah program, dikatakan Risma, telah dibuat oleh Pemkot Surabaya dalam pemberdayaan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak.
Disamping itu, Pemkot juga akan berusaha mengembalikan psikis dari anak-anak yang tinggal dilokalisasi dari pikiran jelek lokalisasi menjadi pemikiran yang bersih dan normal seperti kebiasaan anak-anak pada umumnya.
Oleh karena itu, ungkap Risma, pihaknya pekan depan kalau kondisi sudah memungkinkan akan kembali mendatangi sekolah-sekolah tempat anak-anak lokalisasi bersekolah.
Mereka akan dilihat perkembangan psikisnya seperti apa dan kalau pikiran mereka masih melekat soal lokalisasi maka akan diupayakan untuk dibersihkan.
"Dan kita sadar itu tidak mudah dan membutuhkan waktu, makanya kita akan minta bantuan sejumlah psikolog anak dari Jakarta untuk bisa mengembalikan pemikiran anak-anak agar terlepas dari pikiran lokalisasi," tutur Risma.
Nama Dolly Akan Dihapus dan Tidak Diabadikan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger