TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Malang Corruption Watch (MCW) menggelar aksi damai di depan Balaikota Malang, Selasa (24/6/2014). Aksi tersebut sebagai bentuk kritik terhadap kinerja KPU Kota Malang.
MCW menilai kinerja KPU Kota Malang dalam menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) belum maksimal.
Sosialisasi yang dilakukan KPU ke masyarakat masih sangat minim. Padahal, pelaksanaan Pilpres kurang dua minggu lagi.
Dalam aksi itu, para peserta menutup mulutnya dengan plakban. Hal ini menggambarkan bahwa KPU minim sosialisasi ke masyarakat.
Mereka juga membawa galon air yang digambarkan sebagai infus. Infus tersebut kemudian disuntikan ke kotak suara yang diposisikan sebagai KPU. Pemberian infus ke KPU itu diartikan sebagai tambahan semangat ke KPU.
"Sampai sekarang KPU belum mengupload daftar pemilih tetap (DPT) di website. KPU juga belum menempel DPT di kantor KPU," kata Kepala Divisi Riset MCW, Zein Ihya.
Selain itu, MCW juga menyoroti keberadaan Panwaslu Kota Malang. Saat ini, komisioner Panwaslu Kota Malang tinggal satu orang. Sebab, dua komisioner lainnya telah dilantik menjadi anggota KPU.
"Akibatnya pengawasan terhadap pelanggaran kampanye tidak bisa ditindaklanjuti. Padahal, kami sudah menerima tiga laporan kampanye hitam dari masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, kata Zein, MCW mendorong KPU Kota Malang untuk meningkatkan kinerjanya. KPU harus gencar memberikan sosialisasi ke masyarakat.
MCW Gelar Aksi Untuk Kritik Kinerja KPUD Malang
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger