TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Penjual pinang, Yeremias Wunga Pata (23), ditemukan terbujur kaku di kediamannya di Pasar Baru Kefamenanu, Rabu (2/7/2014), sekitar pukul 13.00 Wita. Penyebab kematian korban belum diketahui pasti. Namun saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan sebotol minuman keras jenis napoleon di samping mayat korban.
Teman korban, Herman (27) dan Saul Umbu (27), di TKP mengakui pada hari Selasa (1/7/2014), mereka masih bersama-sama mengikuti acara pesta di keluarga korban di Atambua. Pulang pesta pukul 23.00 Wita, kata Herman, mereka tidur bersama-sama di kediaman korban di Pasar Baru Kefamenanu.
Rabu (2/7/2014), sekitar pukul 06.00 Wita, kata Herman dan Saul, korban menyampaikan rencana hari itu untuk pergi menagih utang.
"Tadi pagi kami bangun bilangnya dia mau pergi tagih utang, tapi kami tidak tahu dia mau pergi ke siapa. Saat kami keluar pergi Pasar Noemuti, kami tinggalkan dia sendiri saja," ujar Herman.
Pada pukul 13.00 siang kemarin, saat Herman dan Saul kembali dari Pasar Noemuti menjual pinang, korban ditemukan sudah tak bernyawa lagi dengan posisi tubuh terlentang.
"Saya yang pertama kali pergi lihat, Yeremias sudah meninggal. Setelah itu kami lapor ke polisi," cerita Herman.
Kasat Serse Polres TTU, Iptu Hadi Handoko, mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP sudah ditemukan beberapa petunjuk penyebab kematian korban, namun perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Petunjuk itu seperti botol minuman jenis napoleon, muntahan korban dan kotoran (BAB) korban," ungkapnya.
Handoko menjelaskan, untuk memastikan penyebab kematian korban perlu dilakukan otopsi, meski di tubuh korban tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan fisik. (aa)