Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN- Sejumlah visi misi dan program kerja yang dipaparkan kedua pasangan Capres Cawapres menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang, tidak membuat warga suku Baduy tertarik.
Warga yang berada di sebelah barat Pulau Jawa ini hanya menginginkan terciptanya kondisi keamanan yang stabil.
Di Desa Kanekes, tempat warga Baduy tinggal, Daulan sang kepala desa menuturkan bahwa keamanan merupakan keinginan utama, karena keberlanjutan hidup dan adat istiadat warga Baduy tercipta apabila adanya kondisi aman.
"Kami tidak perlu apa apa, warga di sini (Baduy) hanya meminta keamanan. Sehingga warga bisa dengan aman berusaha dan beraktifitas," ujar Daulan, Kepala Desa Kanekes, Lebak, Banten, (5/7/2014).
Di bawah samar samar penerangan "damar" (lampu tempel) pria 55 tahun tersebut bercerita bahwa kondisi tidak aman pernah membawa warga Baduy dalam kesulitan.
Kejadian tersebut terjadi pada periode 1999-2000. Masa transisi dari orde baru ke reformasi membuat tumbuh berkembangnya premanisme di sekitar wilayah Kanekes dan berimbas pada kehidupan warga suku Baduy.
"Tahun 1999-2000 tahun yang sulit, banyak preman datang ke sini, untuk meminta jatah atau mengganggu kehidupan warga," ujar Daulan.
Dengan tatapan menerawang, Daulan bercerita tentang kejadian 15 tahun lalu. Menurutnya banyak preman dari berbagai organisasi datang kerumahnya. Kedatangan Lima hingga enam orang tersebut, bertujuan untuk meminta jatah.
"Sekitar lima sampai enam orang datang ke sini, duduk di depan rumah berputa pura mengajak ngobrol, ngopi, ngerokok, pada akhirnya meminta jatah," ujar Daulan.
Daulan menuturkan saat itu dia memberanikan diri untuk bersikap tegas dan menolak apa yang mereka inginkan. Karena menurutnya apabila permintaan mereka dituruti, maka kejadian akan berulang, dan preman tersebut akan kembali mendatangi desanya.
"Meski preman tersebut pergi, namun warga Baduy sering dipalak sehabis menjual hasil berladangnya, padahal itu satu satunya sumber mata pecarian" ujar Daulan.
Daulan sangat berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali. Terpilihnya presiden mendatang jangan membuat kejadian di awal masa kepemimpinanya di Kanekes kembali datang.
"Jangan sampai warga yang berladang di palak. Kondisi seperti sekarang buat kami cukup, warga dapat beraktifitas dan melanjtkan usahanya," ujar daulan