TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA– Toko emas merupakan salah satu titik rawan kejahatan di Jawa Timur saat Lebaran. Untuk itu, polisi pun memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan toko emas di berbagai daerah di Jawa Timur.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono sudah memerintahkan kepada semua jajaran untuk lebih gencar melakukan patroli guna menjaga keamanan wilayahnya masing-masing. Dan salah satu sasaran utama patroli itu adalah toko emas.
“Ada dua hal utama dalam upaya pengamanan toko emas di Jawa Timur, sebagaimana diperintahkan Kapolda. Pertama adalah patroli dan penjagaan. Kedua, Babinkamtibmas harus keliling untuk memberi himbauan kepada para pemilik toko emas dan masyarakat supaya lebih menjaga keamanan,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis (10/7/2014).
Penyuluhan kepada pengelola atau pemilik toko emas itu, di antaranya berisi tentang imbauan supaya toko emas dilengkapi dengan pengamanan dini. Seperti kamera CCTV, dan pengamanan-pengamanan lain.
“Dengan adanya CCTV, kalau memang terjadi peristiwa kejahatan bisa cepat dan lebih mudah ditelusuri. Dan yang lebih penting, keamanan-kemanan dini seperti penjagaan, pagar yang kuat, dan sebagainya untuk mencegah terjadinya kejahatan,” sambung Awi.
Selain toko emas, lokasi strategis lain yang menjadi perhatian serius polisi pada Lebaran nanti adalah tempat-tempat pertukaran uang, bank, pusat perbelanjaan, pusat wisata, pegadaian dan sebagainya. Perintahnya sama, harus dilakukan patroli rutin untuk menjaga keamanan. Serta, semua pihak diminta melakukan pencegahaan dengan memasang pengamanan dini.
Terkait pengamanan toko emas, Polda Jatim bukan hanya memerintahkan Polres Jajaran untuk melakukan pengamanan sendiri-sendiri. Namun, dua tim khusus juga sudah dibentuk untuk membackup pengamanan. Dua tim itu adalah Tim Cobra 1 dan Cobra 2 bentukan Subdit Jatanras, Ditreskrimum Polda Jatim.
Tim ini sangat berpengalaman. Mereka juga yang beberapa waktu lalu telah berhasil membongkar sindikat perampokan emas antardaerah. Termasuk yang pernah beraksi di Malang.
“Tim ini sifatnya mobile. Terus bergerak, ke daerah-daerah yang dirasa rawan. Dan tim ini sewaktu-waktu langsung meluncur ke lokasi yang dianggap rawan jika ada laporan atau informasi dari polres jajaran,” ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Hanny Hidayat.
Diakuinya, tingkat kerawanan toko emas saat lebaran memang lebih meningkat ketimbang hari biasa. Karena itulah, polisi lebih meningkatkan kewaspadaannya. “Dan yang lebih penting, kami juga meminta kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya sendiri-sendiri, serta melakukan upaya pencagahan. Polisi tidak ada apa-apanya tanpa peran serta masyarakat,” ujarnya.
Dalam strategi pengamanan toko emas selama Lebaran nanti, Tim Cobra juga telah memetakan tingkat kerawanan. Kendati tidak disebutkan detail kerawanan tersebut, bisa dipastikan bahwa keberadaan toko-toko emas di berbagai wilayah masuk kategori rawan.
“Kriminalitas itu bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Pemetaan hanya sebuah upaya. yang pasti semua lokasi yang berpotensi menjadi tempat terjaidnya kejahatan, harus selalu diwaspadai,” tandasnya.
Dalam pengamanan lebaran nanti, seperti tahun-tahun sebelumnya polisi menggelar Ops Ketupat. Dan pada Ops Ketupat 2014 ini, Polda Jatim bakal menerjunkan 13.184 orang untuk melakukan pengamanan. Rencananya, Ops Ketupat Semeru 2014 bakal berlangsung sejak H-7 hingga H+7 Lebaran Idul Fitri.
Selain personel, dalam Polda Jatim juga menyiapkan armadanya. Di antaranya, mobil dan sepeda motor operasional, tenda lapangan untuk penempatan personel di pos pengamanan, tenda payung, traficcone, jas hujan, rompi, helm, hellycam, flashlight, dan berbagai perlengkapan lain.