TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ratusan massa menggeruduk kantor KPUD Sleman, Jl Merbabu 19, Beran, Tridadi, Rabu (09/07/2014) siang.
Mereka mengatasnamakan mahasiswa di sekitar wilayah Sleman.
Akibat kejadian ini, kantor KPUD Sleman, mendapatkan penjagaan ketat dari aparat Kepolisian dan TNI.
Denizar Rahman, seorang perwakilan mahasiswa mengatakan mereka kecewa dengan kebijakan KPUD Sleman yang dinilai tidak melakukan sosialisasi secara optimal.
Ia mengatakan dengan minimnya informasi mengenai formulir A5 serta penggunaan KTP, mereka tidak bisa mempergunakan haknya.
"Kami anggap sosialisasi dari KPUD Sleman masih sangat minim mengenai syarat pencoblosan, pengurusan A5 dan sebagainya. Hal itu menyebabkan suara kami tak bisa digunakan," ungkapnya.
Mereka kecewa karena ketika akan menggunakan KTP sebagai alat pencoblosan tidak bisa.
Sementara itu, Ketua KPUD Sleman Ahmad Shidqi mengungkap bahwa sosialisasi telah dilakukan secara berkala.
"Kita sudah mengadakan sosialisasi di kampus, BEM, maupun di organisasi kemahasiswaan lain. Dan hal itu juga didukung sosialisasi dari KPI Provinsi dan pusat, dan juga di media massa sudah gencar mewartakan," tandasnya.
Setelah melakukan pertemuan, antara KPUD Sleman dan perwakilan mahasiswa.
Situasi dapat dikendalikan dan berangsur-angsur normal.
Pantauan Tribun tidak ada tindakan destruktif yang dilakukan massa tersebut.