Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang wanita berinisial N (23) yang juga penyandang disabilitas tunarungu, diduga mendapatkan tindak kekerasan seksual. Tindak pidana itu terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat dimulai pada Desember 2024 sekitar pukul 14.43 WIB.
Baca juga: Anggota TNI Diduga Jadi Salah Satu Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang, Todongkan Senpi
Kakak korban, Juhaeri (25) pun telah membuat laporan tindakan terhadap adiknya ke Mapolda Jabar.
Dia menyampaikan, korban atau adiknya berkenalan dengan terlapor atau terduga pelaku di sekitar tempat wisata angkringan Teh Rini Punclut enam bulan lalu. Korban ini bekerja di warung makan angkringan yang ada di lokasi wisata ini.
"Nah, seiring berjalannya waktu, saya mengetahui dan diberi tahu ibu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami mual dan muntah-muntah. Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6,5 bulan," katanya, Jumat (3/1/2025) saat dihubungi.
Baca juga: Kronologi Ibu Hamil Tewas Tertimpa Pohon Besar di Pangkalpinang, Bonceng Mertua saat Hujan Angin
Juhaeri menegaskan, tak mengenal si terlapor lantaran tak pernah diberi tahu oleh adiknya terhadap seseorang yang tengah dekat dengannya. Adanya kejadian ini, kata Juhaeri, adiknya mengalami beban psikis dan mental.
"Kami kecolongan sepertinya ketika saya dan ibu berjualan pada hari Minggu, sepertinya adik saya dijemput pelaku. Sebab, setahu saya adik saya enggak pernah keluar malam atau pulang sampai larut malam. Kami berharap semua pelaku pun cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya," katanya.
Juhaeri menegaskan pelaku ini diduga berjumlah 9 orang bahkan bisa lebih. Hal itu didasari dari pengakuan adiknya yang menjadi korban kekerasan seksual ini.
"Adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus. Kejadian pun si pelaku ada yang menyetubuhi 3 kali dan empat kali. Adik saya pun awalnya enggak tahu kalau itu hamil, dikiranya gemuk karena banyak makan. Adik saya kenal dengan para pelaku, karena pelaku sering ngopi nongkrong di angkringan itu," katanya.
Baca juga: Prabowo Siapkan Rp 4,7 Triliun untuk Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Program Dimulai Tahun Ini
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast pun membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait laporan itu.
"Masih lidik, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan informasinya," ucap Jules.