Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Mobil ambulans milik Puskesmas Paga, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, diserang oleh empat pemuda mabuk minuman keras (miras) ketika ambulans itu melintasi jalan negara Ende-Maumere di Dusun Nangablo, Desa Tilang, Kecamatan Nita, saat mengantar ibu hamil ke RSU Maumere, Sabtu (19/7/2014) malam.
Bidan Puskesmas Paga, Edeltrudis Daa, kepada Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Minggu (20/7/2014), mengatakan, pecahan kaca mobil ambulans tertancap di perut ibu hamil yang hendak dirujuk ke RSUD TC Hillers Maumere. Juga dua anaknya terkena pecahan kaca mobil ambulans.
Edeltrudis mengungkapkan, mobil ambulans itu dilempar oleh empat pemuda mabuk dengan botol miras. Akibatnya, kaca jendela mobil ambulans pecah. Ia menjelaskan, saat ini ibu hamil sedang dirawat di RSUD TC Hillers Maumere jelang persalinan bayinya. Sedangkan dua anak dari ibu hamil itu dirawat jalan oleh tenaga medis.
Edeltrudis mengatakan, pada Sabtu malam itu salah satu bidan di Puskesmas Paga, Bidan Maria Delvati Sare, mengantar Sensiana Sona, ibu hamil dari Desa Wolore, Kecamatan Paga.
Ketika mobil ambulans yang dikemudikan oleh Fransiskus Lake, pemuda mabuk yang diketahui bernama Yohan, Maxi, Irfan dan salah satu teman mereka melemparkan botol miras ke mobil ambulans dari Paga menuju Maumere. Kaca mobil ambulans pecahan berantakan dan lengket di perut ibu hamil dan dua anaknya.
"Para medis di rumah sakit hanya mengobati dua anaknya. Sedangkan ibu hamil masih di Ruangan Anggrek, ruangan persalingan," tutur Edeltrudis.
Sempat Kesal
Bidan Edeltrudis mengaku sempat kesal terhadap petugas jaga di Polsek Nita, Sabtu (19/7/2014) malam. Ia menginginkan malam itu juga para pelaku ditangkap sehingga ia meminta polisi bergerak cepat ke lokasi meringkus para pelaku. Namun polisi malam itu belum menanggap serius laporan yang disampaikan.
"Kami mau lapor ke Lekebai, tapi Pospol Lekebai bilang, itu wilayah kerja Polsek Nita. Kami lapor ke Polsek Nita, Polsek Nita bilang, antar dulu pasien ke rumah sakit, nanti pulang dari rumah sakit baru singgah lagi di Polsek Nita," tutur Edeltrudis.
Setelah pulang dari RSUD TC Hillers Maumere, mereka menanyakan tindak lanjut laporan. Petugas Polsek Nita menjawab bahwa petugas sudah turun.
"Mereka bilang petugas sudah turun, tetapi kami ke Nangablo, belum ada polisi di sana. Para pelaku itu menyembunyikan diri di salah satu mantan perawat di sana, kemudian mereka menyerahkan diri ke Polsek Paga usai ditangkap warga di Nangablo lalu diantar ke Polsek Paga," kata Edeltrudis.
Sementara itu, kepolisian di Polsek Nita melalui penyidik Reskrim Polsek Nita mengaku laporan korban sudah diterima. Namun malam itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan Polsek Paga karena kejadian itu berada di antara batas Kecamatan Nita dan Mego.
"Kami sudah terima laporan. Kami koordinasikan dengan Polsek Paga. Pelaku yang diamankan Polsek Paga telah terima untuk proses hukum kejadian itu," papar penyidik Reskrim Polsek Nita, yang dihubungi Pos Kupang, Minggu (20/7/2014) siang.
Penyidik ini juga mengatakan bahwa setelah menerima laporan pihaknya meminta bantuan polisi di Polsek Paga karena lokasi berada di Nita dan Mego.
Tiga Pelaku Diamankan
Kapolres AKBP Budi Hermawan, S.IK, kepada Pos Kupang, mengaku sudah memerintahkan penyidik Polsek Nita mengusut tuntas kasus pelemparan mobil ambulans.
"Tiga pelaku yang diamankan di Polsek Paga sudah dibawa ke Polsek Nita. Pelaku yang masih kabur akan kami kejar sampai dapat. Kasus ini akan dituntaskan karena telah meresahkan pengguna jalan," kata Budi, Minggu (20/7/2014).
Informasi dari penyidik Polsek Paga, tiga dari empat pelaku yang ditangkap warga diserahkan ke Polsek Paga, yakni Yohanes Irfansius Delang (18) dari Desa Nataweru, Kecamata Nita; Mikael Yon Rini (16), pelajar asal Dusun Nangablo, Desa Tilang, dan Maximilianus Jawa (17), asal Dusun Nangablo, Desa Tilang, Kecamatan Nita.