TRIBUNNEWS.COM,SOLO - Maju menjadi Wali Kota Solo menjadi pengalaman baru bagi Jokowi.
Seorang pengusaha yang masuk ke dunia politik. Namun selama menjalani proses kampanye, Jokowi tidak pernah merepotkan anggota Komda Asmindo Soloraya.
“Beliau tidak pernah meminta dana kepada anggota Asmindo untuk digunakan kampanye. Kami mendukung lebih ke moril,” kata Yanti Rukmana, Ketua Asmindo.
Jokowi mengaku persaingan menjadi wali kota menurutnya sangat berat. Hal itu, kata Yanti, disampaikan ketika Jokowi curhat dengan anggota Komda Asmindo Soloraya.
“Beliau pernah mengumpulkan kami semua, dan mengatakan ‘berat juga ngga gampang persaingan jadi wali kota’,” ujarnya.
Yanti mengatakan dukungan tak berhenti ketika Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
Dukungan tetap dilakukan ketika Jokowi maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dan calon presiden.
Sosok Jokowi dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan tidak ingin menunda-nunda pekerjaan.
Setiap pameran, Jokowi langsung turun tangan hingga awal dan akhir acara.
Ia termasuk orang yang ahli bongkar pasang stan pameran.
“Waktu pameran di Dubai Pak Jokowi ikut menata stan pameran. Bahkan ketika selesai, saking capeknya, saya tidak menunggui Pak Jokowi saat membereskan stan pameran. Saya bilang ‘ta tinggal ya pak’ dan dijawab,’ya wis tinggalen’,” kata Yanti.
Jokowi, kata Yanti, juga tidak pernah jalan sendiri dalam mengambil kebijakan.
Ketika akan merencanakan sesuatu, Jokowi selalu membagikan informasi tersebut kepada semua anggota untuk meminta pertimbangan.
“Pak Jokowi tidak mau spekulatif, semua penuh pertimbangan. Kalau teman-teman setuju dengan ide tersebut, maka Pak Jokowi akan segera membentuk tim dan semua berjalan bareng-bareng. Saya suka dengan keterbukaan dari Pak Jokowi,” ujarnya.