TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pembangunan pabrik gula sebaiknya diikuti dengan penyediaan lahan untuk areal penanaman tebu, yang nantinya akan memasok bahan baku ke pabrik.
Tanpa itu pabrik gula nantinya akan kekurangan bahan baku, dan ujung-ujungnya hanya akan menjadi pengolah gula rafinasi.
Menteri Pertanian RI Suswono mengungkapkan hal itu menanggapi usulan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang meminta pemerintah membangun pabrik gula baru di Sulsel.
Usulan tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi yang membahas Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Indonesia Timur, Selasa (12/8/2014) di Makassar, Sulsel.
Rakor dipimpin Menko Perekonomian Chairul Tanjung dan diikuti menteri-menteri bidang perekonomian antara lain Meneg BUMN, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Wamen ESDM, dan para gubernur dari kawasan Indonesia Timur.
Dalam usulannya Syahrul mengungkapkan, konsumsi gula masyarakat Sulsel khususnya, da pulau Sulawesi umumnya terus meningkat sementara pasokan dari pabrik yang ada jauh dari mencukupi.
Untuk itu perlu dibangun pabrik gula baru yang dapat mencukupi bukan saja kebutuhan masyarakat Sulawesi tetapi juga bisa memasok kebutuhan nasional sehingga impor gula putih dapat dikurangi.
Mentan menyambut baik usulan tersebut, namun masalah penyediaan lahan tebu harus menjadi perhatian utama. Pasalnya, salah satu persoalan utama mengapa hingga kini swasembada gula belum tercapai adalah masih terbatasnya lahan tebu.
Dalam berbagai kesempatan Mentan menyatakan, untuk mencapai swasembada gula diperlukan tambahan laha baru untuk tanaman tebu seluas 350 ribu hektare, pembangunan 10 pabrik gula baru, dan revitalisasi pabrik gula yang ada saat ini.
Hingga saat ini belum ada penambahan lahan baru untuk tebu. Pabrik gula pun baru satu yang dibangun. Sehingga jika ada usulan pembangunan pabrik gula baru hal itu akan sangat membantu upaya swasembada gula nasional.
"Hanya persoalan lahan untuk tanaman tebu harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai pabrik gula hanya mengolah gula rafinasi karena tidak ada bahan baku," tandas Mentan dalam rilisnya ke Tribunnews.com.
Menurut Mentan, idealnya untuk satu pabrik gula dibutuhkan 20.000 hektare lahan tebu agar pasokan bahan baku terjaga. Investasi untuk pabrik dan lahan tebunya diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 2 triliun.
"Jadi harus disampaikan kepada investornya tentang perlunya penyediaan lahan tebu untuk pasokan bahan baku," imbuh Mentan.