TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Muktamar pada tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2014, di Hotel Empire Palace, Surabaya.
Muktamar digelar untuk memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal periode lima tahun ke depan (2014-2019).
Saat ini, Ketua Umum DPP PKB dijabat Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sedangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) dipegang Imam Nahrawi.
Pelaksanaan muktamar empat setengah bulan setelah gelaran pemilihan legislatif (Pileg) dan satu setengah bulan setelah pemilihan presiden (Pilpres) ini diperkirakan akan jadi formalitas untuk kembali mengukuhkan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB.
Pertimbangannya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) tersebut dinilai berhasil selama memimpin PKB.
Indikasinya, peningkatan perolehan suara PKB yang signifikan dalam Pileg 9 April lalu, yakni dari 4,9 persen pada Pileg 2009 menjadi 9,04 persen pada Pileg 2014.
Selain itu, pilihan Cak Imin membawa PKB mengusung pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli lalu juga terbukti jitu.
Jokowi-JK berhasil menang atas pasangan Prabowo-Hatta dan ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden dan Wapres terpilih.
Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Azis Mansyur, membenarkan besarnya peluang Cak Imin untuk kembali terpilih sebagai Ketua Umum. Menurut KH Azis, dirinya sudah bertemu dengan Cak Imin dan bertanya tentang kesediaannya untuk kembali memimpin PKB.
“Nah, saat saya tanya itulah, Cak Imin menjawab dan menyatakan siap dan bersedia memimpin PKB,” tegasnya, Jumat (15/8/2014).
Dengan kesediaan tersebut, keponakan mantan pendiri PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut diprediksi akan menjadi calon tunggal untuk posisi Ketua Umum.
“Pertimbangannya, ya karena figur Cak Imin dianggap berhasil mendongkrak perolehan suara PKB dalam Pileg kemarin dan pasangan Jokowi-JK yang diusung PKB juga menang,” tandas Pengasuh Pondok Pesantren Tarjiyatun Nasyi’in, Pacul Gowang, Jombang ini.
Jika Cak Imin nanti benar-benar terpilih secara aklamasi, KH Azis berharap Ketua Umum PKB ini dapat menjaga kepercayaan para ulama dan kiai NU dan kadernya.
“Hal terpenting, dia juga harus bisa menjaga ajaran Ahlussunah Waljamaah dan terus membangun kaderisasi internal partai agar PKB ke depan semakin solid dan besar," imbuhnya.