Selanjutnya, menurut Hairul, setalah informasi diketahui makin banyaknya korban tewas akibat ciri-ciri penyakit aneh itu membuat satu keluarga penderita melakukan pengobatan alternatif atau melalui dukun dan diketahui jika ada makhluk halus jenis jenglot mengganggu warga desa sejak beberapa tahun terakhir. "Lalu didatangkan ustadz, kemudian bersama lurah, P3N, babinsa, tokoh masyarakat melakukan pencarian dengan ritual, akhirnya ditangkap tiga jenglot itu," katanya seraya mengatakan warga menjadi resah keluar malam.
Apa yang disampaikan Hairul dibenarkan Lurah Sungai Medang Kecamatan Cambai, Martadinata. Menurut Lurah, pihaknya melakukan penangkapan tiga jenglot itu melibatkan ustadz yang langsung didatangkan dari luar kampung, penangkapan jenglot sendiri dilakukan dengan ritual memberi sajen di batang besar di kampung tersebut.
"Ustadz memasang semacam dupa kemudian seketika keluar api, tidak lama berselang sang ustadz sudah bergulat dengan jenglot dan berhasil menangkap jenglot ular berkepala manusia," katanya.
Martadinata mengatakan, penangkapan jenglot memang tidak bisa dikaitkan pihaknya dengan banyaknya masyarakat meninggal, disebabkan setelah terangkapnya jenglot belum diketahui tanda-tanda perubahan apakah penyakit akan hilang atau tidak.
"Kita sudah koordinasikan dengan petugas kesehatan di Kelurahan tetapi tidak ada keluarga yang melapor atau mengeluh penyakit aneh, kita akan lakukan penelusuran terkait jika ada penyakit aneh dan akan segera melapor ke dinas kesehatan," ungkapnya seraya mengatakan untuk permasalahan penemuan jenglot warga diminta mengikuti perintah ustadz seperti tidak mengambil gambar jenglot dan lain-lain, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pantauan Tribun Sumsel di lapangan, penemuan atau ditangkapnya tiga jenglot ini membuat ribuan warga dari berbagai kawasan Prabumulih dan Kabupaten lain berbondong-bondong untuk menyaksikan secara langsung. Warga bahkan datang tidak hanya dari kota Prabumulih, tetapi dari dua Kabupaten tetangga yakni Kabupaten PALI dan Kabupaten Muaraenim.
"Kita sangat penasaran, karena warga berramai-ramai membicarakan penemuan jenglot, bentuknya yang serem, aneh dan lainnya. Makanya kita sengaja sempatkan datang jauh-jauh untuk melihat langsung, ternyata seperti itu bentuk jenglot," ungkap Rani (21) warga Jalan Belitung Prabumulih Timur kota Prabumulih ketika diwawancarai.
Hal yang sama disampaikan, Diana (30), pegawai negeri sipil di Pemkot Prabumulih ini mengaku, pada istirahat ngantor sengaja menyempatkan diri melihat sosok jenglot disebabkan dikantor pemkot heboh penemuan jenglot.
"Saya pikir ular berkepala manusia masih hidup, ternyata sudah mati seperti patung dan tidak boleh disentuh. Kita jadi tidak yakin itu jenglot beneran," kata pegawai tersebut.(eds)
Teks foto : Puluhan warga dari berbagai wilayah di Prabumulih ketika mengantri untuk menyaksikan tiga sosok jenglot di simpan dalam kamar rumah lukman Hakim yang merupakan P3N Kelurahan Sungai Medang Kecamatan Cambai Prabumulih. penemuan tiga sosok jenglot ini membuat seluruh warga kota Prabumulih gempar. (TS)