TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL) yang selama ini bergerak dalam industri tambang batubara, rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Dengan demikian, selain akan bisa memaksimalkan potensi batubara yang terdapat di Aceh, diharapkan juga dapat membantu mengatasi krisis energi listrik yang sedang terjadi.
Hal itu disampaikan General Manager PT Mifa Bersaudara, DR H Tgk Gunawan Adnan, saat berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia (Tribunnews.com Network), Kamis (21/8/2014). Kedatangan rombongan disambut oleh pemimpin harian ini, H Sjamsul Kahar dan Redaktur Pelaksana, Yarmen Dinamika.
Gunawan menjelaskan, cadangan batubara yang dimiliki Aceh saat ini cukup untuk 25 tahun mendatang. Saat ini dikatakannya, permintaan batubara datang dari PT Lafarge Cement Indonesia dan PLTU Nagan Raya.
Potensi ini menurutnya, akan dapat dioptimalkan setelah pembangunan pelabuhan batubara di Meulaboh rampung.
"Ini merupakan faktor utama belum optimalnya pendistribusian batubara. Untuk ke depan, kita bahkan akan mengirim batubara ke India," tambahnya.
Dia juga mengatakan, bahwa bukan tidak mungkin bila nanti PT Mifa Bersaudara akan membangun PLTU sendiri untuk memanfaatkan potensi energi yang ada.
"Kita akan bangun PLTU, listrik yang dihasilkan akan berguna bagi masyarakat dan perusahaan lainnya," imbuh Gunawan.
Dalam kesempatan itu, PT Mifa Bersaudara dan PT BEL juga turut menyayangkan pemberitaan yang salah dan pandangan miring dari LSM lingkungan terhadap aktivitas tambang yang dilakukan pihaknya selama ini. Padahal kegiatan pertambangan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Sedapat mungkin kita minimalisir kerusakan lingkungan akibat proses eksplorasi. Kadar sulfur ada di bawah satu persen, jadi risiko kerusakan sangat kecil," jelasnya.
Kedua perusahaan tambang batubara ini merupakan anak perusahaan PT Media Djaya Bersama (MDB). PT Mifa Bersaudara beroperasi di Kabupaten Aceh Barat, sedangkan PT BEL beroperasi di Kabupaten Nagan Raya.(e)