News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI AU Kerahkan Dua Sukhoi Amankan UNAOC

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Tempur Sukhoi SU-30 MK 2 milik TNI AU (Lanud) Hasanuddin melintas disela acara karya bakti dan bakti sosial skala besar di kawasan Pantai Losari, Makassar. Selasa (20/8). Selain kegiatan kerja bakti membersihkan sepanjang pantai losari juga diadakan donor darah, pembagian sembako yang melibatkan 7.500 personel gabungan TNI, Polri bersama unsur Pemerintah Kota. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

TRIBUNNEWS.COM,NUSA DUA - TNI Angkatan Udara mengerahkan dua unit pesawat tempur Sukhoi untuk melakukan pengamanan wilayah udara di Bali serangkaian pelaksanaan pertemuan "United Nations Alliance of Civilization (UNAOC)" 29-30 Agustus 2014 di Nusa Dua, Kabupaten Badung.

"Kami siapkan alutsista (alat utama sistem persenjataan) yakni pesawat tempur Sukhoi yang siaga di Pangkalan Udara TNI AU Hassanudin di Makassar," kata Komandan Satuan Tugas Penerangan Komando Operasi Pengamanan VVIP, Kolonel Infantri Bernardus Robert ditemui usai gelar pasukan pengamanan UNAOC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin(25/8/2014).

Menurut dia, selain pesawat canggih buatan Rusia itu, pihaknya juga menyiagakan satu unit pesawat Heli MI-35, pesawat tempur F-16 sebanyak empat unit yang siaga di Pangkalan Udara Ngurah Rai, dan Satuan Tembak Rudal QW (1).

TNI, lanjut Kepala Dinas Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI itu, juga telah membentuk satuan tugas Komando Operasi Pengamanan VVIP untuk menjamin kelancaran pertemuan ke-6 itu.

Pihaknya juga telah menyiapkan petugas penembak jitu yang dempatkan di sejumlah titik strategis di sekitar lokasi konferensi untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan.

"Di tempat strategis yang dimungkinkan timbul masalah kerawanan, kami akan persiapkan itu (penembak jitu)," tuturnya.

Konferensi ke-6 Aliansi Peradaban PBB itu dijadwalkan dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban ki-Moon, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak serta sejumlah menteri luar negeri dan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Tema pertemuan itu mengangat "Persatuan dalam Keberagaman" sesuai dengan semboyan Indonesia yakni "Bhinneka Tunggal Ika".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini