News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ormas NTT Bersatu Dukung Brigpol Rudy Soik Perangi Perdagangan Orang

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Organisasi masyarakat sipil di Nusa Tenggara Timur (NTT) bersatu mendukung Brigadir Polisi Rudy Soik, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda NTT yang mengadukan atasannya Kombes Mochamad Slamet ke Komnas HAM dan Ombusdsman.

Dalam rilis yang diterima Tribunnews, Selasa (26/8), gabungan ormas yang menamakan dirinya Aliansi Menolak Perdagangan Orang Nusa Tenggara Timur (Ampera NTT) mengemukan 10 poin pernyataan sikap sebagai dukungannya kepada Brigpol Rudy Soik.

Koordinator Ampera NTT Paul Sinlaeloe mengatakan, dukungan ini muncul setelah mencermati media tentang laporan Brigpol Rudy Soik. Selain itu beberapa organisasi dalam Ampera NTT telah melakukan investigasi dan mengkaji masalah perdagangan orang yang diduga melibatkan oknum petinggi Polda NTT.  

Ampera NTT mendesak pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas setiap kasus perdagangan orang di NTT yang diduga melibatkan PT Malindo Mitra Perkasa dan PJTKI/PPTKIS lainnya. Proses pengusutannya itu, kata dia, harus transparan dan diumumkan ke publik.

Selain itu Ampera juga mendesak DPRD NTT untuk segera memanggil Kapolda NTT guna meminta penjelasan terkait laporan Brigpol Rudy Soik. Laporan tersebut, lanjut dia, dapat dijadikan sebagai pintu masuk untuk membongkar mafia perdagangan orang di NTT.

"Ampera NTT mendukung tindakan Brigpol Rudy Soik mengungkap dan memerangi perdagangan orang di NTT, khususnya di tubuh Kepolisian. Kami mendesak Kapolri menjadikan laporan Brigpol Rudi Soik sebagai pintu masuk membongkar mafia perdagangan manusia yang diduga dilakukan oknum dan institusi kepolisian," imbuh Paul.

Ampera NTT juga menolak setiap bentuk kriminalisasi yang mungkin akan dilakukan Polda NTT terhadap Brigpol Rudi Soik karena telah memerangi perdagangan manusia di institusinya sendiri. Jika kasus ini tidak terselesaikan dengan baik, maka Ampera NTT akan mendesak Kapolri segera mencopot Kapolda NTT karena tidak mampu.

Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten/Kota juga diminta menertibkan dan menutup PJKTI/PPTKIS yang beroperasi atau menjalankan praktek ilegal perdagangan orang di NTT. Ampera NTT mendesak BNP2TKI dan Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) terlibat melawan segala bentuk perdagangan orang di NTT.

Untuk memperkuat dukungan kepada Brigpol, kata Paul, Ampera NTT juga meminta dukungan semua Lembaga Keagamaan yang ada di NTT bagi perjuangan Brigpol Rudi Soik dan semua perjuangan lain untuk menolak perdagangan orang di NTT.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat NTT untuk melawan setiap bentuk tindakan perdagangan orang. Ampera NTT selalu siap mengawal sampai tuntas pengusutan serta penuntasan setiap kasus perdagangan orang di NTT," ujarnya.

Ormas yang tergabung dalam Ampera NTT antara lain GMKI, PMKRI, LMND, GMNI, PIAR NTT, Jaringan Perempuan Indonesia Timur (JPIT), BP GMIT, Perkumpulan Geng Motor IMUT, FAN NTT, Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan (J-RUK), CIS Timor, LBH APIK, IRGSC, KoAR, Bengkel APPeK, Forum Komunikasi Pemuda Gereja Kristen (FKPGK) NTT, Perkumpulan PIKUL, Yayasan CEMARA, Forum Kebijakan NTT, Komunitas Peace Maker (KOMPAK), Rumah Perempuan, IKMAR NTT, DPD KNPI NTT, dan DPD KNPI Kota Kupang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini