News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sonia dan Sella Polisikan Sang Ayah Gara-gara Dipukuli

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Medan, Abul Muamar

TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Dua anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Sonia Prahmana (13) dan Sella (9) melaporkan perbuatan ayah mereka ke Kantor Polres Pematangsiantar.

Adalah Rudi Hartono Nasution, sang ayah yang tega memukuli mereka Jumat (29/8/2014) malam, hanya karena perkara kecil. Warga Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur itu dilaporkan oleh kedua putrinya, didampingi oleh para tetangganya.

Kepala RT 006 Kelurahan Pardomuan, B Pane, mengatakan kedua bocah tersebut lari ke salah satu rumah warga saat ayah mereka memukulinya.

"Karena luka kedua anak itu lumayan memprihatinkan, tangan luka sobek, wajah lebam, dan bagian lainnya juga lebam, makanya warga berinisiatif membawa ke puskesmas. Orang itu dipukuli di kamar," ujarnya, Sabtu (30/8/2014).

"Kemudian setelah diobati di puskesmas, baru warga sepakat membawa kedua anak itu ke Polres untuk membuat pengaduan. Soalnya katanya udah sering digitukan anaknya ini. Kasihan kami. Dikasih makan pun jarang anaknya," katanya.

Berdasarkan pengakuan Rista Boru Simanjuntak, ibu tiri kedua korban, ayah mereka marah setelah mereka berebut untuk memasak nasi. Namun, karena saling dorong, adik mereka yang masih kecil kemudian jatuh karena tertolak oleh mereka dan mengalami benjol di kepala.

"Gara-gara jatuh adiknya. Terus dilihat bapaknya kepalanya benjol. Gara-gara ngeliat itu bapaknya marah," katanya.

Rista mengaku tak berani membela kedua anak tirinya tersebut karena takut menjadi sasaran amarah suaminya yang menurutnya temperamen itu. Sebab akunya, selama ini, ia juga sering mendapat tindakan kekerasan dari suaminya.

Kini, Rudi Hartono Nasution telah menyerahkan diri ke Polres Siantar dan masih menjalani pemeriksaan.

Kapolres Siantar AKBP Slamet Loesiono mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk menahan pelaku.

"Kalau kekerasan seperti ini membuat kita dilema, karena kita harus mempertimbahkan kelangsungan hidup anak itu. Kalau ayahnya kita tahan, siapa yang membiayai anak ini nanti. Tapi kita lihat dulu, masih kita pertimbangkan," ujarnya. (cr1/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini