TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Puluhan hektare hutan jati di Kecamatan Kabuh, Jombang,Jawa Timur ludes terbakar.
Belum diketahui secara pasti penyebab terbakarnya hutan milik PT Perhutani tersebut.
Namun warga menduga kebakaran itu disebabkan puntung rokok yang dibuang secara sembarangan.
Kebakaran hutan itu terjadi di beberapa titik. Diantaranya di kawasan Desa Sukodadi dan Sumberaji, Kecamatan Kabuh.
Api berkobar cukup cepat di antara menjilat batang pepohonan serta melalap dedaunan kering yang berserakan. Semak belukar di sekitar pohon jati juga diamuk si jago merah.
Namun warga setempat menganggap kebakaran sebagai hal yang tidak mengkhawatirkan.
"Tidak merusak hutan karena usia pohon jati yang terbakar tersebut lebih dari 15 tahun. Sehingga api tidak sampai membakar pohon hingga ujung. Hanya pangkal pohon dan dedaunan kering serta belukar yang ikut terbakar. Setiap hari pasti ada titik di hutan ini yang terbakar," kata Suwarto, warga Desa Sumberaji, Selasa (9/9/2014).
Suwarto mengaku tak tahu persis pemicu kebakaran. Dia dan warga lain hanya menduga kebakaran disebabkan datangnya musim kemarau dan orang yang membuang puntung sembarangan saat melintas di hutan jati tersebut.
"Kalau luas hutan yang terbakar mencapai puluhan hektare. Namun titiknya menyebar di beberapa kawasan," imbuhnya.
Tapi bagi pengguna jalan, kebakaran hutan di Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh cukup merepotkan. Pasalnya asap kebakaran itu menyebar ke jalan raya yang menghubungkan Jombang - Lamongan.
Para pengendara terpaksa memperlambat laju kendaraannya agar jarak pandang tetap terkontrol. Jika tidak, maka sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan. Lebih-lebih jalan di sana naik-turun dan berkelok-kelok banyak tikungan tajam.
"Dengan adanya asap dari hutan, kami sangat terganggu. Karena jarak pandang menjadi terbatas. Makanya kita sangat hati-hati kalau melintas di kawasan hutan jati Desa Sukodadi ini," ujar Siswanto, pengguna jalan ke arah Ngimbang, Kabupaten Lamongan