News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepertiga Perdagangan Dunia Melalui Selat Malaka

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI :Sebuah kapal peti kemas bersiap sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/2/2013). Saat ini terminal peti kemas Tanjung Priok baru bisa menampung kapasitas kapal tanker berukuran 6.000 Teu (twenty foot equivalent unit), PT Pelindo II berencana segera merampungkan terminal peti kemas Kalibaru pada 2017 meliputi tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk seluas 272 hektare. Terminal Kalibaru ini dapat menampung 4,5 juta Teu kontainer dan 9,4 juta m3 produk minyak dan gas. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Laporan Tribun Jateng, Galih P Asmoro

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - "Sepertiga perdagangan dunia yang menggunakan sarana transportasi laut, melalui Selat Malaka. Alur Selat Malaka dilalui lebih dari 60 ribu kapal dalam satu tahun," demikian dikatakan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Koordinasi Kemanan Laut (Bakorkamla), Laksdya TNI Desi Albert Mamahit, Rabu (10/9/2014).

Hal itu dikemukakan Mamahit dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penjaga Poros Maritim dengan Sistem Deteksi Dini di Hotel Harmoni, Batam.

Selain Selat Malaka, Selat Lombok dan Selat Sunda adalah perairan yang cukup padat arus lintas lautnya.

Selat Lombok, sambung Mamahit, lebih dari 3.000 kapal melintas setiap tahunnya. "Sedangkan Selat Sunda, dilintasi lebih dari 3.500 kapal berbagai jenis setiap tahun," ujarnya.

Fakta tentang tingginya arus lalu lintas laut di Indonesia, menurut Mamahit, adalah tantangan untuk mewujudkan laut yang aman dari pelanggaran hukum dan ancaman.

Dalam FGD yang digelar Bakorkamla RI, juga dihadiri oleh mantan Kalakhar Laksdya (purn) Joko Sumaryono dan Laksdya (purn) Bambang Suwarto. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini