Laporan Reporter Tribun Jogja, Pristiqa Ayun Wirastami
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Persaingan bisnis bakpia di Yogyakarta yang semakin ketat membuat para pelaku usaha mikro bakpia harus semakin pintar memutar otak untuk bisa tetap kompetitif. Salah satunya adalah dengan penjualan secara online.
Cara ini dianggap cukup ampuh untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.
Ridwan Effendi, salah satu pelaku usaha bakpia di Sentra Bakpia Ngampilan, Yogyakarta mengatakan saat ini mereka sudah bekerjasama dengan Bale Usaha besutan Dinas Perindustrian DIY untuk pembuatan website. Website ini berguna untuk penjualan bakpia secara online.
"Kami juga ada rencana pembuatan showroom, diperuntukkan bagi pelaku usaha bakpia berskala kecil yang omzetnya belum terlalu tinggi. Agar bisa juga mempunyai daya saing dengan pengusaha bakpia berskala besar," kata Ridwan, Kamis (11/9/2014).
Ia menjelaskan, bagi pelaku usaha bakpia berskala kecil, dalam sehari bisa menjual 80 - 100 dos. Namun jika memasuki masa liburan, kenaikan penjualan bisa empat kali lipat.
Selain untuk lebih meningkatkan daya saing, kelompok pelaku usaha bakpia di Ngampilan, Yogyakarta juga akan mengadakan sebuah acara bertajuk Merti Bakpia.
Ridwan menjelasakan, acara ini merupakan wujud syukur bagi para warga Ngampilan, khususnya bagi mereka yang mempunyai usaha Bakpia, atas limpahan rejeki dari bisnis bakpia yang selama ini digeluti.
"Apalagi dunia usaha bakpia saat ini terus tumbuh berkembang dalam situasi yang semakin kompetitif. Meskipun Kelurahan Ngampilan ini merupakan tempat bakpia pertama kali dibuat, tetapi saat ini usaha bakpia ada di semua ruas jalan di Yogyakarta. Sehingga kami ingin kembali mengingatkan masyarakat daerah pertama pembuatan bakpia," jelasnya.
Tujuan lain adalah untuk mendekatkan usaha bakpia pathok dengan masyarakat, khususnya pelaku usaha pariwisata di Yogyakarta. Sehingga memperkuat citra positif bakpia yang dibuat oleh industri rumah tangga.
Acara yang akan diselenggarakan pada Minggu (14/9/2014) mendatang, akan diisi oleh kegiatan senam poco-poco, pasar rakyat, dan grebeg bakpia. Hal yang paling menarik, nantinya akan ada dua gunungan bakpia yang bisa menjadi rayahan masyarakat.
Satu gunungan kurang lebih berisi 4 ribu bakpia, yang merupakan hasil kreasi dari dua kelompok pengusaha bakpia di Kelurahan Ngampilan.
"Selain ada rayahan gunungan bakpia, masyarakat nantinya juga bisa melihat langsung pembuatan bakpia dan makan gratis bakpia," tutup Ridwan. (tribunjogja.com)