Laporan Tribun KAltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA – Pasokan solar bersubsidi khusus untuk angkutan umum diharapkan tak lagi terganggu. Hal ini diungkapkan Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Kaltim, Ambo Dalle.
Menurut Ambo, terganggunya pasokan solar bersubsidi untuk angkutan umum akan menimbulkan kerugian di masyarakat.
“Yang jadi korban tentu masyarakat kecil. Kami berharap pasokan solar subsidi seperti di SPBU Jalan PM Noor tak lagi terganggu,” papar Ambo.
Saat ini, Ambo mengakui antrean kendaraan angkutan umum yang ingin mendapatkan solar subsidi kembali normal.
“Sudah normal lagi. Karena Pertamina beberapa waktu lalu sudah membuat kesepakatan dengan kami. Jadi kami tak perlu mengantre lagi untuk dapat solar,” ungkapnya.
Organda, kata Ambo, sejatinya sudah memiliki kalkulasi tersendiri mengenai kebutuhan solar angkutan umum, khususnya di SPBU di Terminal Lempake.
“Untuk seluruh bus di Lempake itu dalam sehari perlu sekitar dua tangki. Pertamina juga sudah setuju mengalokasikan kuota tambahan khusus untuk bus,” sebutnya.
Ambo pun mengajak Pertamina untuk melakukan pengawasan bersama terhadap distribusi solar bersubsidi khususnya untuk angkutan umum seperti bus antar kota dalam provinsi.
“Dulu Pertamina sempat bilang, ada pemilik bus angkutan umum yang memilih menjual jatah solarnya dari pada mengangkut penumpang. Ya kalau ada seperti itu mari kita awasi bersama dan jangan segan untuk menjatuhkan sanksi,” ajak Ambo.