TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana meminta knalpot-knalpot bising yang didapat Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung dalam razia sepekan terakhir. Pria yang akrab disapa Emil ini juga memberikan apresiasi positif kepada polisi yang cepat merespon keluhan masyarakat terkait knalpot bising.
Emil mendatangi Mapolrestabes Bandung, Senin (15/9/2014) siang. Ia pun sempat melihat-lihat knalpot hasil operasi serta motor yang ditilang karena menggunakan knalpot yang tidak standar.
"Banyak warga yang komplain dengan maraknya knalpot yang tidak standar. Bahkan ada yang pingsan, bayi yang stres dan katanya di Ujungberung ada kakek yang meninggal karena kaget malam-malam mendengar knalpot bising," kata Emil kepada wartawan.
Ia pun mengimbau kepada pengendara motor di Bandung, terutama anak-anak muda, untuk mentaati aturan dan juga menghormati warga lain. "Memakai knalpot bising itu engga keren," ucapnya.
Emil menambahkan, Pemkot secara intensif mendatangi bengkel-bengkel dan workshop pembuat knalpot modifikasi. Pemkot meminta agar mereka tak memproduksi dan menjual knalpot tak standar.
"Sehingga permasalahan seperti ini tidak ada lagi. Perda? Engga perlu lah, kalau dengan tindakan ini selesai," tutur pria berkacamata ini.
Pada kesempatan ini juga Emil meminta agar knalpot bising yang sudah dirusak tidak dibuang. "Nanti akan dibikin benda seni. Dari knalpot bekas dibikin patung," ujarnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi mengatakan selama sepekan terakhir polisi mendapatkan 724 knalpot bising. "Kami berkoordinasi dengan pemkot. Masukan dari masyarakat juga cukup banyak," katanya.
Ditanya soal permintaan wali kota yang ingin meminta knalpot bising untuk dijadikan karya seni, Mashudi menyetujuinya. "Kalau memang bisa digunakan, akan diberikan," tuturnya.(tis)