TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Masyarakat di Kota Tomohon dan sekitarnya dilarang untuk beraktivitas dalam radius bahaya 2,5 kilometer apalagi sampai mendaki ke puncak Gunung Lokon. Gunung ini hingga sekarang masih menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi dan berpotensi meletus lagi, dengan terekamnya aktivitas kegempaan baik tremor maupun vulkanik di pos pemantau.
"Melihat kegempaan tremor dan vulkanik pada seismograf yang masih cukup banyak, dapat disimpulkan bahwa Gunung Lokon berpotensi akan meletus lagi. Jadi, diharapkan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius bahaya 2,5 kilometer sesuai yang disepakati atau mendaki hingga ke puncak, sebab masih sangat berbahaya," ujar Ferry Rusmawan, petugas pemantau Gunung Api Lokon dan Mahawu, kemarin.
Pentingnya masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius bahaya tersebut, menurut Ferry untuk mencegah terkena langsung dampak letusan seperti abu vulkanik maupun lontaran batu pijar, yang dapat mengancam keselamatan.
"Jika terjadi letusan dan ada masyarakat yang berada di puncak, maka kemungkinan besar yang bersangkutan bisa meninggal terkena lontaran material. Makanya perlu dihindari berada di puncak terutama bagi para pendaki yang tak paham betul aktivitas gunung ini," katanya.
Robby Kalangi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Tomohon menegaskan, pihaknya sudah menyiagakan anggota linmas di jalur masuk para pendaki seperti di Kakaskasen I, Kecamatan Tomohon Utara untuk menutup ruang bagi mereka mengarah ke puncak.
"Jika ada yang tetap memaksa menerobos ke puncak Lokon dalam kondisi gunung seperti ini, maka itu salah mereka sendiri, sebab sama saja dengan membahayakan diri. Jadi, diingatkan kepada masyarakat untuk sadar akan ancaman bahaya yang ditimbulkan jika Gunung Lokon meletus," ujarnya. (war)